NANJING – Kampanye litigasi telah membantu membersihkan Kanal Besar China dan mendorong upaya konservasi situs bersejarah, kata para jaksa dalam sebuah forum.
Sejak kampanye litigasi kepentingan publik tersebut, yang diprakarsai oleh Kejaksaan Agung Rakyat (Supreme People’s Procuratorate/SPP) China, diluncurkan pada Februari 2020, jaksa telah membuka 464 investigasi, urai forum itu. Kampanye ini dilaksanakan pada Kamis (3/6) di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, China timur.
Kampanye itu mengumpulkan berbagai upaya penegakan hukum di sepanjang kanal buatan yang memiliki panjang 3.200 kilometer tersebut, kanal buatan terpanjang di dunia.
Penegakan hukum ini didasarkan pada investigasi ekstensif langsung di lokasi yang dilakukan SPP di sepanjang kanal, tutur Hu Weilie, seorang jaksa senior.
Lebih penting lagi, kampanye ini menghasilkan serangkaian mekanisme koordinasi untuk penegakan hukum lebih lanjut, imbuh Hu.
Zhang Xueqiao, wakil prokurator umum SPP, berjanji akan menggandeng otoritas eksekutif dan melakukan koordinasi serta kerja sama terkait perlindungan Kanal Besar hingga ke level yang lebih tinggi dan spektrum yang lebih luas.
SPP akan meninjau kembali kasus-kasus yang telah ditutup dan mendesak penuntasan kasus-kasus yang masih dalam proses pada paruh kedua tahun ini, ungkap forum itu.
Berusia lebih dari 2.500 tahun, Kanal Besar menghubungkan Beijing dan Hangzhou di Provinsi Zhejiang, China timur, serta berfungsi sebagai jalur arteri transportasi yang signifikan di era China kuno.
Pada 2014, bentangan sepanjang lebih dari 1.000 kilometer dari kanal itu dinyatakan sebagai situs warisan dunia. [Xinhua]