JENEWA – Para ilmuwan terkemuka dunia memperkirakan bahwa dalam beberapa dekade mendatang perubahan iklim akan meningkat di semua kawasan, dan akan terjadi peningkatan gelombang panas, musim hangat yang lebih panjang, dan musim dingin yang lebih pendek.
Menurut laporan terbaru Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change/IPCC) yang dirilis pada Senin (9/8), perubahan iklim juga mengintensifkan siklus air, membawa lebih banyak curah hujan dan banjir terkait, serta kekeringan yang lebih intens di banyak wilayah.
Laporan berjudul “Perubahan Iklim 2021: Basis Ilmu Fisika” tersebut disusun oleh Kelompok Kerja I IPCC dan disetujui pada 6 Agustus oleh 195 anggota IPCC melalui sesi persetujuan virtual yang diadakan selama dua pekan mulai 26 Juli.
Menurut laporan terbaru itu, wilayah pesisir akan terus mengalami kenaikan permukaan laut sepanjang abad ke-21, berkontribusi terhadap banjir pesisir yang lebih sering terjadi dan parah di wilayah dataran rendah serta juga erosi pantai.
Peristiwa permukaan laut ekstrem yang sebelumnya terjadi sekali dalam 100 tahun dapat terjadi setiap tahun pada akhir abad ini, menurut proyeksi laporan itu.
Laporan tersebut memberikan perkiraan baru tentang kemungkinan tingkat pemanasan global yang melampaui 1,5 derajat Celsius dalam beberapa dekade berikutnya, dan menemukan bahwa kecuali ada “pengurangan segera, cepat, dan berskala besar dalam emisi gas rumah kaca, membatasi pemanasan hingga mendekati 1,5 atau bahkan 2 derajat Celsius akan berada di luar jangkauan kita.”
Laporan itu juga menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia bertanggung jawab atas hampir 1,1 derajat Celsius pemanasan sejak 1850-1900. Ditemukan bahwa rata-rata dalam 20 tahun mendatang, suhu global diperkirakan akan mencapai atau melebihi 1,5 derajat Celsius pemanasan.
“Perubahan iklim telah berdampak pada setiap wilayah di Bumi, dalam berbagai cara,” kata Panmao Zhai, pakar iklim China sekaligus Co-Chair Kelompok Kerja I IPCC.
Dalam konferensi pers peluncuran laporan tersebut pada Senin, dia menambahkan bahwa “perubahan yang kita alami akan meningkat dengan pemanasan tambahan.”
Menurut laporan itu, perubahan pada lautan, termasuk pemanasan, gelombang panas laut yang lebih sering terjadi, pengasaman laut, dan penurunan kadar oksigen, “jelas terkait” dengan pengaruh dari manusia.
Laporan tersebut menekankan bahwa banyak dari perubahan yang diamati dalam iklim belum pernah terjadi sebelumnya dalam ribuan tahun, bahkan ratusan ribu tahun. Beberapa perubahan yang telah terjadi, seperti kenaikan permukaan laut yang terus berlanjut, tidak dapat dipulihkan selama ratusan hingga ribuan tahun. Namun, laporan itu mengatakan pengurangan yang kuat dan berkelanjutan dalam emisi karbon dioksida (CO2) serta gas rumah kaca lainnya akan dapat membatasi perubahan iklim. Lebih lanjut laporan menyebut bahwa meskipun manfaatnya terhadap kualitas udara akan terlihat dengan cepat, perlu waktu 20-30 tahun agar suhu global stabil.
“Laporan ini adalah pengingat akan realitas,” kata Co-Chair Kelompok Kerja I IPCC Valerie Masson-Delmotte.
“Sekarang kita memiliki gambaran yang jauh lebih jelas tentang iklim masa lalu, masa kini, dan masa depan, yang penting untuk memahami ke mana arah kita, apa yang bisa dilakukan, dan bagaimana kita bisa mempersiapkan diri,” demikian kesimpulan ilmuwan itu. [Xinhua]