GUANGZHOU – ZHANG YISHENG, Koresponden Xinhua : “Itu di sana. Reptil warna-warni ini bukanlah buaya, melainkan kadal. Kecuali kepala dan kakinya, makhluk mungil ini tampak sangat mirip dengan buaya kecil. Karena itulah mereka dinamakan kadal buaya China.”
“Kadal buaya berasal dari China selatan dan Vietnam. Di sana mereka hidup di hutan subtropis dekat kolam air tawar dan aliran sungai yang lambat. Ciri khas kadal adalah warna kulitnya yang terang. Reptil ini memiliki tubuh berwarna abu-abu kecokelatan dan bagian bawah tubuhnya berwarna kuning kecokelatan, sementara sisik di sepanjang sisinya berwarna merah kekuningan. Saat ini, keberadaan kadal buaya terancam terutama karena aktivitas manusia, dan terdaftar sebagai hewan terancam punah dalam Daftar Merah Spesies Terancam Uni Internasional untuk Konservasi Alam.”
LIU HAIYANG, Peneliti di cagar alam Luokeng : “Tahun lalu, kami melakukan penelitian di cagar alam Luokeng. Diperkirakan terdapat 700 lebih kadal buaya China liar, yang mayoritas hidup di aliran sungai pegunungan. Satwa ini menghabiskan sebagian besar waktunya di alam bebas untuk mencari makan. Pada malam hari, mereka pulang ke sekitar kolam dan beristirahat.”
ZHANG YISHENG, Koresponden Xinhua : “Ekosistem dan keanekaragaman hayatinya yang luar biasa adalah kunci masa depan umat manusia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 22 Mei sebagai Hari Keanekaragaman Hayati Internasional. Cagar alam Luokeng telah memperkuat upayanya untuk melindungi satwa liar dan mencapai hasil yang luar biasa.”
LIU HAIYANG, Peneliti di cagar alam Luokeng : “Untuk melindungi kadal, kami dan departemen penegakan hukum daerah mengadakan razia di beberapa tempat publik untuk memastikan peningkatan jumlah kadal. Dalam beberapa tahun terakhir, populasi kadal buaya China yang dibiakkan secara artifisial meningkat berkat upaya berkelanjutan kami. Jumlah kadal buaya China liar pun turut bertambah. Kami telah melepasliarkan kadal buaya China hasil pembiakan artifisial tiga kali dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, kami memantau seekor kadal buaya di alam liar, yang dilepasliarkan pada 2009.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Guangzhou, China. (XHTV)