WUHAN/CHONGQING – Lebih dari 33.500 orang telah dievakuasi setelah bencana yang dipicu oleh hujan melanda Provinsi Hubei dan Kota Chongqing di China, demikian disampaikan otoritas setempat pada Selasa (6/7).
Di Hubei, China tengah, hujan lebat dan cuaca ekstrem lainnya sejak Mei telah menyebabkan 17 orang tewas atau hilang dan membuat 13.500 orang lainnya terpaksa dievakuasi darurat, kata departemen manajemen kedaruratan provinsi tersebut. Dia menambahkan bahwa hampir 2,1 juta orang terdampak.
Bencana akibat hujan juga mengimbas 175.700 hektare tanaman, menghancurkan 1.700 rumah, dan merusak 31.100 bangunan lainnya.
Di kota besar Chongqing, China barat daya, lebih dari 20.000 penduduk telah dievakuasi usai hujan deras menyebabkan sungai meluap, sebut stasiun hidrologi kota itu.
Enam sungai di Chongqing mencatat kenaikan permukaan air di atas level siaga setelah hujan lebat mengguyur kota tersebut pada Senin (5/7) dan Selasa.
Usai peringatan banjir diumumkan, para petugas dan sukarelawan setempat langsung mengevakuasi warga di tepi sungai dan dataran rendah. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, papar biro manajemen kedaruratan kota itu.
Kota Chongqing telah menaikkan tanggap darurat banjir ke level III, yang terendah kedua dalam sistem tanggap darurat empat tingkat di China.
Beberapa kawasan pejalan kaki di tepi sungai dan daerah dataran rendah di Distrik Qijiang terendam banjir pada Senin, ujar para wartawan di lokasi.
Observatorium nasional China pada Selasa memperbarui peringatan kuning untuk hujan badai di banyak wilayah negara itu.
Dari Selasa sore hingga Rabu (7/7) sore waktu setempat, hujan lebat dan badai kemungkinan akan melanda Jiangsu, Anhui, Henan, Hubei, Shaanxi, Chongqing, Sichuan, Hainan, Jilin, Mongolia Dalam, Yunnan, Guangdong, dan Fujian, menurut Pusat Meteorologi Nasional China. [Xinhua]