CANBERRA – Badan ilmu pengetahuan nasional Australia telah merekrut organisasi-organisasi penelitian energi terkemuka dalam upaya global untuk mendekarbonisasi sistem kelistrikan.
Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) pada Kamis (22/4) mengumumkan bahwa pihaknya akan berkontribusi pada konsorsium Transformasi Sistem Energi Global (Global Power System Transformation/G-PST).
G-PST bertujuan untuk menyatukan para operator dan peneliti sistem kelistrikan terkemuka dari seluruh dunia guna mempercepat transisi ke sistem energi yang rendah emisi, berbiaya rendah, aman, dan andal.
Kontingen Australia akan terdiri dari CSIRO, Operator Pasar Energi Australia (Australian Energy Market Operator/AEMO), Universitas Melbourne, Universitas RMIT, dan firma konsultan global Stratagen.
“Sektor energi merupakan pusat dari masa depan nol bersih (net zero) kami,” ujar John Ward, Direktur Penelitian Program Penelitian Sistem Energi CSIRO, dalam sebuah rilis media.
“Sektor tersebut menyumbang 54 persen dari emisi Australia dan memiliki berbagai pilihan teknologi rendah emisi yang paling matang untuk peluang instan dan jangka panjang.
“Biaya energi terbarukan bukan lagi tantangan utama kami. Mengintegrasikan energi ini secara efisien ke dalam sistem kelistrikan kami adalah hal yang perlu kami selesaikan.”
CSIRO dan mitra-mitranya akan menggunakan tahap penelitian awal berfokus pada mengukur persyaratan teknis sistem energi masa depan agar dapat beroperasi dengan andal dan dengan biaya terendah.
Michael Gatt, Kepala Operasional AEMO, mengatakan Australia berada pada posisi yang tepat untuk mengembangkan solusi guna mengurangi emisi energi.
“Kami menantikan kerja sama dengan badan ilmu pengetahuan terkemuka Australia, CSIRO, dan para peneliti untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul saat kami bertransisi ke sistem energi masa depan yang rendah emisi,” imbuhnya. [Xinhua]