KUNMING- Otoritas satwa liar China pada Minggu (13/6) mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk memandu kawanan gajah Asia liar yang bermigrasi di Provinsi Yunnan, China barat daya, ke habitat yang sesuai.
Kawanan gajah itu menarik perhatian dunia setelah mereka menempuh perjalanan sekitar 500 km dari hutan asal mereka di Prefektur Otonom Etnis Dai Xishuangbanna di provinsi tersebut sebelum memasuki Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan yang berpopulasi 8 juta jiwa, pada Rabu (9/6) malam pekan lalu.
Pada Sabtu (12/6), 14 gajah masih berkeliaran di Shijie, Kota Yuxi, menurut kantor pusat yang bertugas memantau migrasi mereka. Sementara itu, gajah lain yang memisahkan diri dari kawanannya delapan hari lalu saat ini masih berada di Distrik Jinning, Kunming.
Kantor pusat tersebut mengatakan pihaknya akan mengarahkan gajah yang bermigrasi itu dengan umpan makanan dan memblokir jalan, seraya menambahkan bahwa meréka akan memanfaatkan kondisi yang menguntungkan, seperti curah hujan dan penurunan suhu dalam beberapa hari terakhir, untuk menggiring gajah-gajah itu ke habitat yang sesuai.
Pemerintah setempat pada Sabtu mengerahkan 319 personel, lebih dari 600 kendaraan, dan 18 drone untuk memantau kawanan gajah serta mencegah konflik antara manusia dan gajah. Sebanyak 3.548 orang dievakuasi pada hari yang sama.
Selama lebih dari sebulan, pihak berwenang telah mengerahkan polisi untuk mengawal kawanan gajah itu, mengevakuasi jalan untuk memfasilitasi perjalanan mereka, serta menggunakan makanan untuk mengalihkan perhatian mereka agar tidak memasuki daerah padat penduduk.
Gajah Asia berada di bawah perlindungan negara tingkat A di China dan sebagian besar dari mereka ditemukan di Yunnan. Berkat peningkatan upaya perlindungan, populasi gajah liar di provinsi tersebut kini berkembang menjadi sekitar 300 ekor, naik dari 193 ekor pada 1980-an. [Xinhua]