GUIYANG – China sedang melakukan survei tentang spesies langka monyet berhidung pesek di sebuah cagar alam di Provinsi Guizhou, China barat daya, menurut pihak administrasi cagar alam tersebut.
Survei tentang monyet berhidung pesek Guizhou itu meliputi kondisi habitat, populasi, persebaran, makanan dan perilaku, pola aktivitas, serta tren dalam perubahan populasi mereka, papar Li Haibo dari administrasi Cagar Alam Nasional Fanjingshan.
Komposisi struktural dari populasi famili kecil mereka, proporsi monyet subdewasa dan remaja, serta faktor-faktor yang mengancam kelangsungan hidup populasi mereka juga akan diinvestigasi, Li menambahkan.
Monyet berhidung pesek Guizhou, atau monyet emas Guizhou, mendapatkan perlindungan level tinggi di China dan dimasukkan ke dalam daftar spesies yang terancam punah oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Di antara tiga spesies monyet berhidung pesek emas, hewan endemik China, monyet berhidung pesek Guizhou merupakan spesies dengan jumlah populasi terkecil, habitat yang paling kecil, dan informasi ekologis paling sedikit. Gunung Fanjingshan di Guizhou timur laut adalah satu-satunya habitat spesies tersebut.
Li mengatakan monyet-monyet itu sebagian besar tersebar di area dengan luas sekitar 340 km persegi pada ketinggian antara 1.000 meter sampai 2.000 meter di atas permukaan laut di gunung tersebut. Diperlukan tiga sampai enam tahun bagi spesies itu untuk menghasilkan satu, atau terkadang dua, keturunan.
Berbagai teknologi seperti pemantauan menggunakan drone, pencitraan termal, dan pengawasan kamera inframerah akan digunakan dalam survei tersebut, imbuh Li.
Putaran pertama survei diperkirakan akan berakhir pada September 2022, sementara survei validasi dan tambahan akan dilakukan setelahnya. Hasil akhir survei tersebut diperkirakan akan dirilis pada musim semi 2023. [Xinhua]