WUHAN – Lebih dari 20.000 benih ikan Bagarius yarrelli, spesies ikan besar yang terancam punah, akan dilepasliarkan di bagian hilir Sungai Lancang pada awal September.
Para peneliti dari Institut Hidroekologi, yang dikelola bersama oleh Kementerian Sumber Daya Air dan Akademi Ilmu Pengetahuan China, baru-baru ini berhasil mengembangbiakkan ikan tersebut dalam jumlah besar.
Institut itu berencana melepas benih ikan tersebut ke area bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Nuozhadu, PLTA terbesar di lembah Sungai Lancang. Praktik ini bertujuan untuk memperkaya sumber daya ikan di sungai tersebut dan mendorong pengembangan industri perikanan lokal.
Langkah ini juga kondusif untuk memenuhi kebutuhan China dalam mencukupi kembali sumber daya ikan di area bendungan setelah pembangunan PLTA selesai.
Sungai Lancang, yang juga dikenal sebagai Sungai Mekong di Asia Tenggara, merupakan jalur air penting untuk pelayaran lintas perbatasan. Bagian hilir sungai itu merupakan habitat bagi Bagarius yarrelli, spesies liar yang berada di bawah perlindungan nasional kelas dua di China.
Bagarius yarrelli dulunya merupakan salah satu spesies ikan komersial utama lokal. Ikan tersebut terdaftar “rentan” dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) pada 2020. Ikan langka ini biasanya berukuran sangat besar, dengan bobot lebih dari 50 kg.
IUCN mencatat tren penurunan populasi satwa liar ini dari tahun ke tahun. Pada 2019, Institut Hidroekologi di China mengumumkan terobosan besarnya dalam pembiakan buatan spesies ikan ini. [Xinhua]