BEIJING – Berbagai perubahan signifikan terjadi di China seiring negara itu merespons perubahan iklim, menurut buku putih yang dirilis oleh Kantor Informasi Dewan Negara China pada Rabu (27/10).
China telah mengoordinasikan pembangunan ekonomi dengan pengurangan tingkat polusi dan emisi, mendorong maju revolusi di bidang produksi dan konsumsi energi, mendorong transisi industri rendah karbon, meningkatkan kapasitas penyerapan karbon ekosistem, serta mempromosikan gaya hidup yang ramah lingkungan dan rendah karbon, papar buku putih berjudul “Merespons Perubahan Iklim: Kebijakan dan Tindakan China.”
Berikut ini adalah beberapa sorotan dari pencapaian China dalam hal merespons perubahan iklim yang diungkapkan dalam buku putih tersebut:
— Intensitas karbon China menurun secara signifikan.
Intensitas karbon China pada 2020 tercatat 18,8 persen lebih rendah dibandingkan tahun 2015 dan 48,4 persen lebih rendah dibandingkan tahun 2005, yang berarti China telah lebih dari memenuhi komitmennya untuk mencapai pengurangan 40 hingga 45 persen dalam intensitas karbon dari tingkat tahun 2005 pada 2020.
Penurunan intensitas karbon berarti pengurangan total sekitar 5,8 miliar ton emisi karbon dioksida dari tahun 2005 hingga 2020, dan menunjukkan bahwa China sebagian besar telah membalikkan tren pertumbuhan emisi karbon dioksidanya yang pesat.
— Energi nonfosil berkembang pesat di China.
Perhitungan awal menunjukkan bahwa pada 2020, energi nonfosil menyumbang 15,9 persen dari total konsumsi energi China, naik signifikan sebesar 8,5 poin persentase dibandingkan dengan tahun 2005.
Total kapasitas terpasang dari pembangkit listrik energi nonfosil di China menyumbang 44,7 persen dari total kapasitas terpasang. Kapasitas terpasang energi fotovoltaik (PV) meningkat 3.000 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2005, dan energi angin meningkat lebih dari 200 kali lipat.
— China dengan cepat mengurangi intensitas konsumsi energinya.
Perhitungan awal menunjukkan penurunan intensitas konsumsi energi China dari 2011 hingga 2020 mencapai 28,7 persen, salah satu yang tercepat di dunia.
Selama periode Rencana Lima Tahun ke-13 (2016-2020), China membukukan pertumbuhan ekonomi tahunan rata-rata sebesar 5,7 persen dengan pertumbuhan konsumsi energi tahunan rata-rata sebesar 2,8 persen, dan jumlah energi yang dihemat China menyumbang sekitar setengah dari energi global yang berhasil dihemat pada periode yang sama.
— China mempercepat transformasi menuju struktur konsumsi energi yang bersih dan rendah karbon.
Pada 2020, total konsumsi energi China dipertahankan di bawah 5 miliar ton ekuivalen batu bara (ton of coal equivalent/tce). Sementara itu, proporsi batu bara dalam total konsumsi energi China turun dari 72,4 persen pada 2005 menjadi 56,8 persen pada 2020.
— Industri energi baru mengalami pertumbuhan yang kuat.
China menempati posisi pertama di dunia dalam hal produksi dan penjualan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) selama enam tahun terakhir.
Hingga akhir 2020, China memegang pangsa terbesar dalam output silikon polikristalin, sel PV, dan modul PV global, serta memimpin dunia dalam penambahan kapasitas PV untuk delapan tahun berturut-turut. Lebih lanjut, kapasitas terpasang China untuk penyimpanan energi baru mencapai 3,3 juta kW, terbesar di dunia. [Xinhua]