BEIJING – Bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC), sedang merancang sejumlah instrumen kebijakan moneter struktural yang dapat memberikan dukungan langsung kepada ekonomi riil dalam upaya mengejar pengurangan emisi karbon.
Instrumen kebijakan tersebut akan memberikan dana berbiaya rendah kepada lembaga-lembaga keuangan yang memenuhi syarat dan mendorong lembaga-lembaga tersebut untuk menawarkan pembiayaan dengan suku bunga preferensial bagi proyek-proyek utama yang berdampak signifikan terhadap pengurangan emisi karbon, kata Sun Guofeng, kepala departemen kebijakan moneter di PBOC.
Instrumen tersebut dirancang berdasarkan prinsip yang berorientasi pasar, transparansi, dan keselarasan internasional, tambahnya.
Prinsip berorientasi pasar mengacu pada pembentukan mekanisme yang kompatibel dengan insentif yang sejalan dengan prinsip berbasis pasar, sehingga mendorong lembaga keuangan untuk secara proaktif mengalokasikan lebih banyak sumber daya guna pengurangan emisi karbon, papar Sun.
Prinsip transparansi berarti mekanisme dan aturan penerapan perangkat kebijakan bersifat spesifik, dapat dilaksanakan, dapat dihitung, dan dapat diverifikasi. Selain itu, kebijakan tersebut memberikan dukungan langsung dan tertarget, ujarnya.
Menurut Sun, prinsip keselarasan internasional berarti bidang-bidang pengurangan emisi karbon yang didukung oleh instrumen kebijakan itu sejalan dengan standar internasional.
Jumlah pinjaman hijau (green loan) yang belum dibayar (outstanding) di negara tersebut tercatat 11,95 triliun yuan (1 yuan = Rp2.235) hingga akhir tahun 2020, dengan 8,08 triliun yuan di antaranya diinvestasikan baik secara langsung maupun tidak langsung ke proyek-proyek pengurangan emisi karbon. Angka itu mewakili 67,6 persen dari total pinjaman yang belum dibayar, menurut PBOC. [Xinhua]