NEW YORK CITY – New York City dilanda cuaca panas menyengat dan kelembapan selama berhari-hari saat suhu di sebagian besar wilayah Pesisir Timur Amerika Serikat (AS) diperkirakan tercatat di atas 90 derajat Fahrenheit (sekitar 32 derajat Celsius) hingga Rabu (30/6).
Kota tersebut akan membuka ratusan pusat pendingin (cooling center) di lima borough hingga Rabu, menurut departemen manajemen kedaruratan setempat.
Warga disarankan untuk tetap berada di tempat yang sejuk selama mungkin dan minum banyak air putih walaupun mereka tidak merasa haus.
Berbicara terkait gelombang panas itu, Wali Kota New York City Bill de Blasio pada Senin (28/6) mengimbau, “Tolong jangan anggap hal ini seperti biasanya. Jangan pergi ke luar rumah kecuali memang mendesak, tetap terhidrasi, periksa tetangga dan anggota keluarga Anda.” Warga dapat meminta spray cap dipasang di hidran terdekat oleh petugas pemadam kebakaran setempat tanpa dipungut biaya, sehingga bisa digunakan untuk menyemprotkan sedikit air, menurut Departemen Perlindungan Lingkungan New York City.
Departemen Layanan Sosial New York City pada Selasa (29/6) mengeluarkan peringatan merah yang membutuhkan peningkatan upaya penjangkauan untuk membantu warga mengakses pusat-pusat pendingin.
Layanan Cuaca Nasional New York pada Minggu (27/6) mengeluarkan peringatan cuaca panas untuk kawasan timur laut New Jersey, New York City, Lower Hudson Valley, serta sebagian wilayah Connecticut, dan lebih lanjut memperluas peringatan itu ke arah timur hingga mencakup kawasan barat daya Suffolk County pada Selasa.
Selain itu, suhu gelombang panas yang memecahkan rekor tengah melanda wilayah Pesisir Barat AS, menimbulkan kekhawatiran yang meningkat soal perubahan iklim di seluruh dunia. [Xinhua]