WASHINGTON, 12 Juni (Xinhua) — Intelijen Amerika Serikat (AS) mengindikasikan Israel telah melakukan persiapan untuk menyerang Iran, kemungkinan menargetkan fasilitas nuklirnya, demikian dilansir media pada Kamis (12/6).
Sejumlah sumber mengonfirmasi bahwa para pejabat AS telah menerima informasi mengenai persiapan penuh Israel untuk meluncurkan operasi militer di Iran, lapor CBS News.
Para pejabat Israel dan juru bicara Gedung Putih menolak berkomentar, kata CBS News. Risiko keamanan disebut sebagai salah satu alasan mengapa Amerika Serikat baru-baru ini memerintahkan kepulangan personelnya dari Timur Tengah.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada Rabu (11/6) menyetujui kepulangan keluarga anggota militer AS secara sukarela dari Timur Tengah. Staf nonesensial di Kedutaan Besar AS beserta keluarga mereka juga telah diperintahkan untuk meninggalkan Irak.
Pada hari yang sama, misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Iran menuding AS “membiarkan kejahatan Israel” dalam sebuah unggahan di platform media sosial X. “Ancaman dari ‘kekuatan yang luar biasa’ tidak akan mengubah fakta: Iran tidak mengejar senjata nuklir dan militerisme AS hanya memicu ketidakstabilan,” kata pernyataan itu.
“Jika konflik diterapkan pada kami, korban dari pihak lawan pasti akan lebih banyak dibandingkan kami, dan dalam hal ini, Amerika harus meninggalkan wilayah tersebut, karena semua pangkalannya berada dalam jangkauan kami,” lansir Associated Press mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh pada Rabu itu. “Kami memiliki akses ke pangkalan-pangkalan tersebut, dan kami akan menargetkan semua pangkalan tersebut di negara-negara yang menampungnya tanpa ragu.”
Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada akhir pekan ini untuk melakukan putaran keenam perundingan nuklir. Menurut sejumlah laporan media, belum lama ini Iran mengancam akan menyerang pangkalan-pangkalan AS di wilayah tersebut jika perundingan mengenai program nuklir Iran gagal.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam podcast “Pod Force One” pada Rabu tersebut bahwa dirinya semakin tidak yakin akan mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran. Selesai
