HAVANA – Otoritas kesehatan dan lembaga penelitian ilmiah di Kuba telah mengembangkan peralatan mereka sendiri sejak bulan lalu setelah negara itu menghadapi kekurangan ventilator dan peralatan medis lainnya.
Kuba pada April akan meluncurkan alat tes polymerase chain reaction (PCR) COVID-19, kata seorang pejabat tinggi di perusahaan biofarmasi negara itu, Biocubafarma, pada Rabu (31/3).
Dengan demikian, negara kepulauan tersebut akan memiliki kapasitas untuk melakukan sekitar 30.000 tes PCR setiap hari mulai Mei, naik dari hampir 20.000 tes yang dilakukan saat ini.
Kuba, dengan populasi lebih dari 11 juta jiwa, telah menguji 2.984.264 sampel sejak wabah COVID-19 mulai merebak di wilayahnya pada Maret tahun lalu.
Secara nasional, jumlah laboratorium dengan kapasitas untuk mendiagnosis pasien yang terinfeksi virus itu meningkat dari tiga menjadi 23 dalam setahun terakhir, menurut laporan media setempat.
Saat ini, sebanyak 4.169 pasien COVID-19 masih dirawat di rumah sakit, dengan 66 di antaranya berada di unit perawatan intensif (intensive care unit/ICU), sebut otoritas kesehatan setempat.
Pada Rabu, Kuba melaporkan penambahan harian tertinggi sebanyak 1.051 kasus, menambah total kasus nasional menjadi 75.263.
Sementara itu, tambahan tiga kematian terkait dilaporkan di seluruh Kuba, sehingga total kematian nasional naik menjadi 424.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Havana. (XHTV)