BEIJING – Penjualan retail barang-barang konsumen di China, yang merupakan indikator utama kekuatan konsumsi negara tersebut, semakin meningkat pada kuartal pertama (Q1) tahun ini seiring pulihnya perekonomian dari dampak COVID-19.
Pada Q1, penjualan retail naik 33,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 10,5 triliun yuan (1 yuan = Rp2.243), berkebalikan dari penurunan pada Q1 2020, demikian disampaikan Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China pada Jumat (16/4).
Rata-rata pertumbuhan Q1 dalam dua tahun terakhir mencapai 4,2 persen, sebut NBS.
Pada Maret, penjualan retail melonjak 34,2 persen (yoy) dan 12,9 persen lebih tinggi dari level 2019. Rata-rata pertumbuhan dalam kurun dua tahun tersebut mencapai 6,3 persen.
Industri katering melaporkan peningkatan pendapatan 75,8 persen (yoy) pada Q1 di saat sektor yang terdampak paling parah itu berangsur pulih dari hantaman COVID-19.
Konsumsi daring (online) mempertahankan pertumbuhan yang stabil, dengan penjualan retail daring naik 29,9 persen (yoy) pada Q1.
Data pada Jumat menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) China mencapai 24,93 triliun yuan pada Q1, naik 18,3 persen (yoy). [Xinhua]