LISBON – Sebuah konsorsium yang terdiri dari dua pusat penelitian di Portugal dan satu perusahaan pada Jumat (2/4) mengumumkan peluncuran teknologi pelapis semprot baru yang diklaim dapat melenyapkan virus di sarung bantal, seprai, dan kain kasur.
Proyek yang bernama “Safety4Guest” tersebut diciptakan enam bulan lalu oleh perusahaan Maroco yang bekerja sama dengan Pusat Nanoteknologi dan Material Cerdas (Center for Nanotechnology and Smart Materials/CeNTI) dan Institut Teknik Biomedis (Institute of Biomedical Engineering/INEB) dengan pendanaan dari pemerintah Portugal.
Miguel Costa, administrator Maroco, mengatakan kepada kantor berita Lusa bahwa tujuan proyek itu adalah untuk “meningkatkan keamanan produk yang digunakan di sektor perhotelan.”
Menurutnya, pembersihan dengan semprotan merupakan hal yang umum di industri tekstil karena “lebih ekologis jika dibandingkan dengan teknik konvensional lainnya,” mengingat penggunaan air, energi, dan bahan bakunya lebih sedikit.
Untuk menguji produk baru tersebut, para peneliti menggunakan bakteriofag Fi6, virus yang secara struktural mirip dengan SARS-CoV-2 tetapi menginfeksi “hanya bakteri,” ungkap peneliti INEB Joana Barros kepada Lusa.
Sementara itu, peneliti CeNTI Lorena Coelho mengatakan bahwa tantangan utamanya adalah “memilih formulasi kinerja terbaik” dan meningkatkan “teknologi penggunaan semprotan,” serta mengidentifikasi “beberapa formulasi dengan kinerja antivirus 100 persen.”
Formula itu telah diuji di beberapa proses pencucian rumah tangga dan “tetap efektif” setelah lima siklus pencucian pada suhu 40 derajat Celsius dengan deterjen biasa, kata Costa.
“Yang saya inginkan adalah berkontribusi agar kita dapat mengatasi pandemi ini dan masyarakat mulai yakin,” ujarnya.
Menurut Costa, teknologi tersebut akan diberikan kepada Direktorat Jenderal Kesehatan Portugal untuk digunakan dalam membersihkan “kain di masker yang dapat digunakan kembali (reusable).”
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masker wajib dikenakan sebagai bagian dari strategi komprehensif guna menekan penularan COVID-19 dan menyelamatkan nyawa. [Xinhua]