MUMBAI – Seorang konservasionis asal India baru-baru ini menyerukan perlindungan terhadap burung gereja rumah (house sparrow) saat perayaan Hari Burung Gereja Sedunia pada Sabtu (20/3).
“Disebut ‘Gauraiya’ dalam bahasa Hindi, dahulu burung gereja memadati sebagian besar wilayah pertanian dan pedesaan ibu kota. Burung-burung itu membuat sarang di bangunan rumah kuno yang memiliki banyak lubang untuk ventilasi, langkan, dan sebagainya. Sumber makanan mereka adalah biji-bijian yang dibuang,” kata Mohammed Dilawar, presiden organisasi Nature Forever Society (NFS).
“Sekitar 10-12 tahun yang lalu, para ahli menyadari bahwa rumah tipe ‘kotak korek api’ baru serta bangunan modern yang terbuat dari kaca dan aluminium tidak memiliki rongga yang bisa digunakan oleh burung-burung itu untuk bertengger. Selain itu, peningkatan penggunaan insektisida dan pestisida kimiawi beracun telah membunuh sumber utama makanan mereka, yakni serangga. Anakan burung gereja tidak dapat bertahan hidup tanpa memakan serangga yang kaya protein,” tambahnya.
Populasi burung gereja rumah menyusut signifikan di hampir setiap kota dalam dua dekade terakhir, menurut WWF India atau World Wide Fund for Nature.
Hari Burung Gereja Sedunia diperingati setiap tanggal 20 Maret. Peringatan ini diprakarsai oleh NFS India bekerja sama dengan sejumlah organisasi lain di seluruh dunia.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Mumbai, India. (XHTV)