TASHKENT – Kiriman pertama vaksin virus corona dari China tiba di Uzbekistan pada Sabtu (27/3). China dan Uzbekistan terus saling membantu dalam mengatasi pandemi COVID-19 bersama-sama, demikian disampaikan Duta Besar China untuk Uzbekistan Jiang Yan dalam sebuah upacara yang diadakan untuk menerima vaksin itu.
Uzbekistan sudah memulai uji coba tahap ketiga vaksin COVID-19 buatan perusahaan China itu sejak Desember tahun lalu. Awal bulan ini, Uzbekistan mendaftarkan vaksin itu untuk penggunaan darurat dan izin pemasaran.
“Pihak Uzbekistan memercayai vaksin ini, yang juga merupakan bukti tingkat kepercayaan dan hubungan kami. China dan Uzbekistan akan terus bekerja sama dalam mengatasi semua konsekuensi pandemi,” ujar sang dubes.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Uzbekistan Abdukhakim Khadjibaev menyebut bahwa vaksin ini telah diuji oleh lebih dari 7.000 warga Uzbekistan sejak Desember tahun lalu, dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan.
“Dalam waktu dekat, vaksin-vaksin ini akan didistribusikan ke seluruh negeri, dengan lebih dari 3.000 titik vaksinasi telah diatur,” katanya.
Uzbekistan berencana memulai vaksinasi massal dengan vaksin AstraZeneca mulai 1 April mendatang. Namun, dikarenakan libur musim semi nasional Navruz selama tiga hari, program itu ditunda hingga 5 April. Negara itu juga diperkirakan akan membeli 1 juta dosis vaksin Sputnik V Rusia. [Xinhua]