JENEWA – Hingga saat ini, varian Delta COVID-19 telah diidentifikasi di 111 negara, wilayah, atau area. Varian ini berpotensi menjadi galur COVID-19 yang dominan di seluruh dunia, menyebabkan peningkatan kasus dan kematian baru, demikian disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/7).
Afghanistan, Nigeria, dan Ekuador termasuk di antara 15 negara yang melaporkan kasus varian Delta pertamanya yang sangat menular dalam sepekan terakhir, kata WHO dalam siaran pers.
WHO memperingatkan galur Delta kemungkinan akan menyebar ke lebih banyak negara dan akan menjadi bentuk COVID-19 yang dominan “dalam beberapa bulan mendatang.”
Menurut data WHO, kasus COVID-19 melonjak dalam sepekan terakhir di seluruh dunia. [Xinhua]