JENEWA – Lebih dari 2.700 serangan terhadap tenaga dan pasien yang tercatat di 17 atau kawasan yang mencegah konflik sejak Desember 2017, 700 orang dan melukai lebih dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa , Swiss, pada Selasa (3/8).
Seraya menyampaikan temuan itu dalam laporan terbaru WHO berjudul “Serangan terhadap Perawatan Kesehatan”, perwakilan organisasi tersebut mengatakan bahwa satu dari enam serangan itu menelan korban jiwa. “Kami sangat prihatin bahwa ratusan fasilitas kesehatan atau penutupan, jumlah tenaga kesehatan yang terluka, serta jutaan orang tidak bisa mendapatkan perawatan kesehatan yang mereka inginkan, seperti di Ethiopia, Yaman, Suriah, Mozambik, Nigeria, wilayah Palestina yang kita miliki, Myanmar , Republik Afrika Tengah, dan Somalia,” papar laporan itu.
Pada 2020, selain penyebaran COVID-19 di dunia, terdapat 333 serangan terkonfirmasi yang dilaporkan ke WHO. Serangan itu adalah 239 tenaga kesehatan dan juga pasien.
Sementara tahun ini, WHO mengatakan ada 588 serangan terhadap para tenaga kesehatan yang dilaporkan.
Pandemi virus corona ini menjadi situasi yang dihadapi pekerja rumah sakit, perawat, dan dokter karena mereka kerap menjadi korban diskriminasi dan serangan fisik, kata WHO. [Xinhua]