Foto dokumentasi yang diabadikan pada 21 Maret 2021 ini menunjukkan seorang tenaga kesehatan mendisinfeksi pusat perawatan Ebola di Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik (RD) Kongo timur laut. (Xinhua/Alain Uaykani)
Otoritas kesehatan di Republik Demokratik Kongo sedang menyelidiki satu kasus dugaan penyakit virus Ebola di Provinsi Kivu Utara yang terletak di wilayah timur laut negara tersebut.
BRAZZAVILLE, 21 Agustus (Xinhua) — Otoritas kesehatan di Republik Demokratik (RD) Kongo sedang menyelidiki satu kasus dugaan (suspek) penyakit virus Ebola di Provinsi Kivu Utara yang terletak di wilayah timur laut negara tersebut setelah epidemi Ebola terbaru di RD Kongo dinyatakan berakhir pada awal Juli, demikian disampaikan kantor regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika dalam pernyataannya pada Sabtu (20/8).
Kasus suspek tersebut merupakan seorang wanita berusia 46 tahun yang meninggal pada 15 Agustus di Beni, sebuah kota di Kivu Utara. Pada awalnya pasien itu menjalani perawatan untuk penyakit ringan di Rumah Sakit Rujukan Beni, tetapi kemudian menunjukkan gejala yang konsisten dengan penyakit virus Ebola, menurut pernyataan itu. Disebutkan pula bahwa Institut Penelitian Biomedis Nasional (National Institute of Biomedical Research/INRB) RD Kongo sedang dalam proses pengujian sampel untuk memastikan apakah pasien tersebut terjangkit Ebola.
Foto dokumentasi yang diabadikan pada 21 Maret 2021 ini menunjukkan seorang tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin virus Ebola kepada penduduk setempat di Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik (RD) Kongo timur laut. (Xinhua/Alain Uaykani)
“Sementara analisis berlangsung, WHO sudah berada di lapangan untuk mendukung otoritas kesehatan menyelidiki kasus ini dan bersiap menghadapi potensi wabah,” kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.
Pada 4 Juli, RD Kongo resmi mengumumkan berakhirnya wabah Ebola terbaru yang mulai merebak kurang dari tiga bulan lalu di Mbandaka, ibu kota Provinsi Equateur, RD Kongo barat laut. Dalam wabah terbaru itu, terdapat empat kasus terkonfirmasi dan satu kasus dugaan, yang seluruhnya meninggal dunia. Ini merupakan wabah ketiga di Provinsi Equateur sejak 2018 dan yang ke-14 di RD Kongo secara keseluruhan. [Xinhua]