Mengacu pada varian Omicron yang merebak dari wilayah Eropa Barat yang memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi ke wilayah Eropa Timur yang tingkat vaksinasinya buruk, Kluge menekankan bahwa prioritas utamanya adalah membawa semua negara di kawasan itu ke tingkat perlindungan yang sama.
KOPENHAGEN, Kawasan Eropa mendekati “fase akhir yang masuk akal” dalam perjuangannya melawan pandemi COVID-19 meskipun kasusnya masih melonjak, kata seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (3/2).
“Untuk saat ini, jumlah kematian di seluruh kawasan (Eropa) mulai mendatar,” kata Hans Kluge, Direktur Regional WHO Eropa, dalam sebuah konferensi pers.
Kawasan Eropa saat ini mencatat 12 juta kasus baru COVID-19 dalam sepekan terakhir, yang merupakan total kasus mingguan tertinggi sejak pandemi dimulai.
Keberhasilan langkah-langkah perlindungan saat ini terbukti meski ada peningkatan jumlah rawat inap, menurut Kluge, yang mencatat bahwa peningkatannya belum “secepat tingkat kasus infeksi, dan secara keseluruhan, jumlah pasien yang dilarikan ke instalasi perawatan intensif (intensive care unit/ICU) tidak meningkat secara signifikan.”
“Ada kemungkinan kita dapat merespons varian baru yang pasti akan muncul — tanpa menginstal ulang jenis tindakan pencegahan yang kita butuhkan sebelumnya,” kata pejabat WHO tersebut.
Menurut Kluge, konvergensi tiga faktor, yakni vaksin, kekebalan alami, dan varian Omicron yang lebih ringan, memberikan “kesempatan untuk mengendalikan penularan.”
“Periode perlindungan yang lebih tinggi ini harus dilihat sebagai ‘gencatan senjata’ yang bisa membawa kita menuju perdamaian abadi,” kata Kluge.
Kendati demikian, Kluge menyebut “perdamaian abadi” tersebut tergantung pada kemampuan otoritas untuk “mengonsolidasikan dan menjaga kekebalan” melalui vaksinasi, pengawasan, dan komitmen pemerintah yang kuat, perilaku melindungi diri sendiri dan tanggung jawab individu, serta “pengawasan yang intensif.”
Mengacu pada varian Omicron yang merebak dari wilayah Eropa Barat yang memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi ke wilayah Eropa Timur yang tingkat vaksinasinya buruk, Kluge menekankan bahwa prioritas utamanya adalah membawa semua negara di kawasan itu ke tingkat perlindungan yang sama.
“Ini menuntut peningkatan yang signifikan dan tanpa kompromi dalam pembagian vaksin lintas perbatasan. Kita tidak boleh membiarkan lagi kesenjangan vaksin terjadi — vaksin harus (tersedia) untuk semua orang, di sudut terpencil dari wilayah kami yang luas dan sekitarnya,” katanya.