NAIROBI – Sembilan dari sepuluh negara di Afrika berpotensi gagal memenuhi target vaksinasi 10 persen dari populasi mereka terhadap COVID-19 pada September mendatang, meredupkan harapan untuk membendung pandemi di benua itu, ujar seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (10/6).
Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, mengatakan bahwa hampir 90 persen, atau 47 dari 54 negara di Afrika, melenceng dari target untuk dapat menginokulasi 10 persen populasi mereka terhadap virus itu dalam tiga bulan ke depan, bahkan saat mereka berjuang mengatasi lonjakan infeksi.
“Di saat kami mendekati angka lima juta kasus dan gelombang ketiga (COVID-19) di Afrika menghantui, banyak dari masyarakat yang paling rentan masih sangat berisiko terpapar COVID-19,” kata Moeti dalam pernyataannya.
Statistik dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Afrika menunjukkan bahwa benua itu telah mendapatkan 54,9 juta dosis vaksin dan 35,9 juta di antaranya telah didistribusikan pada 7 Juni.
Menurut CDC Afrika, lima negara Afrika teratas yang memimpin dalam upaya vaksinasi COVID-19 antara lain Maroko, Mesir, Nigeria, Ethiopia, dan Afrika Selatan.
Moeti mengatakan bahwa Afrika membutuhkan 225 juta dosis untuk mencapai target vaksinasi 10 persen, seraya menambahkan bahwa benua itu mengandalkan sumbangan dan pengadaan kembali fasilitas COVAX guna meningkatkan inokulasi yang menargetkan kelompok berisiko tinggi.
Menurut WHO, 20 negara di Afrika menggunakan kurang dari 50 persen dosis vaksin yang mereka terima di bawah fasilitas COVAX, sementara 12 negara memiliki lebih dari 10 persen dosis AstraZeneca yang berisiko kadaluwarsa pada akhir Agustus.
“Kita perlu memastikan bahwa vaksin yang kita miliki tidak terbuang sia-sia karena setiap dosis sangat berharga,” ujar Moeti, seraya menambahkan bahwa beberapa negara Afrika telah mencatat keberhasilan dalam peluncuran vaksin di tengah perencanaan yang matang. [Xinhua]