JENEWA – Teori kebocoran laboratorium bahwa virus COVID-19 bocor dari laboratorium China “sangat tidak mungkin,” ungkap seorang ahli virologi Jerman kepada majalah digital Swiss, Republik.
Saat ditanya mengenai asal-usul virus corona dan teori bahwa virus itu secara tidak sengaja bocor dari Institut Virologi Wuhan, Christian Drosten, seorang ahli virologi Jerman di Institut Virologi Charite yang berbasis di Berlin, mengatakan “gagasan mengenai insiden penelitian ini sangat tidak mungkin bagi saya karena akan terlalu rumit.”
Drosten, yang meneliti virus corona selama beberapa tahun dan juga berperan penting dalam penemuan virus corona terkait SARS pada 2003, mengatakan asal-usul yang paling mungkin adalah pembiakan karnivora dan industri bulu hewan.
Dalam artikel “Pak Drosten, dari mana virus ini berasal? (Mr. Drosten, where did this virus come from?)”, Drosten mengatakan kepada wartawan Republik bahwa dia tidak memiliki bukti untuk dugaan tersebut, kecuali untuk asal-usul SARS-CoV-1, sebuah virus dari spesies serupa, yang terbukti secara jelas.
“Virus dari spesies yang sama melakukan hal yang sama dan sering kali berasal dari sumber yang sama,” ujarnya, seraya menyebutkan bahwa inang peralihan virus SARS yang didokumentasikan secara ilmiah merupakan anjing rakun dan kucing liar.
Drosten dikenal oleh seluruh dunia selama pandemi COVID-19 sebagai seorang ahli dalam implikasi dan tindakan yang diperlukan untuk memerangi penyakit ini.
Selain itu, Drosten mengatakan perjalanan global dan konsumsi daging telah berkontribusi terhadap penyebaran COVID-19.
“Perjalanan memudahkan epidemi lokal berubah menjadi pandemi. Pada sumbernya, pada peralihan dari hewan ke manusia, kita manusia semakin banyak menggunakan lahan di kawasan satwa liar dan mengintensifkan peternakan,” katanya.
“Hasrat umat manusia terhadap daging yang terus bertambah. Semakin padat dan besar populasi hewan, semakin besar pula kemungkinan virus, yang begitu memasuki populasi, akan meledak dan bermutasi seperti SARS-2,” tambah Drosten. [Xinhua]