NEW YORK – Varian Delta kini menjadi galur COVID-19 paling dominan di New York City, dengan hampir 60 persen dari kasus yang diuji dalam empat pekan terakhir masuk ke dalam kelompok varian tersebut, menurut departemen kesehatan kota itu.
Hingga Jumat (23/7), varian Delta yang lebih menular menyumbang 57 persen dari total kasus yang diuji di kota itu dalam sebulan terakhir, tunjuk data terbaru dari Departemen Kesehatan dan Kesehatan Mental (Department of Health and Mental Hygiene) New York City.
Varian ini hanya membutuhkan waktu 14 hari untuk melompat dari peringkat empat dalam daftar galur paling dominan di New York City ke peringkat satu.
Seiring penyebaran varian Delta, hampir semua metrik COVID-19 di New York City memburuk.
Persentase orang yang teruji positif kini di atas 2 persen.
Rata-rata jumlah kasus baru mingguan kini dua kali lebih tinggi daripada dua pekan lalu, dan angka pasien yang dirawat inap pun meningkat.
Selama sebulan terakhir, prevalensi varian Delta, yang pertama kali ditemukan di India, kian meningkat di seluruh Amerika Serikat (AS), mewakili lebih dari 80 persen sampel yang diuji saat ini, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New York, AS. (XHTV)