RAMALLAH – Seorang pejabat senior Palestina pada Sabtu (7/8) mengumumkan bahwa 95 persen dari infeksi COVID-19 baru-baru ini di Tepi Barat merupakan varian Delta.
Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan kepada wartawan di Kota Ramallah, Tepi Barat, bahwa varian Delta COVID-19 sedang menyebar di semua kota di Tepi Barat. Dia menambahkan bahwa varian itu mencakup 95 persen dari kasus yang dilaporkan.
Dirinya mengklarifikasi bahwa hingga saat ini, “situasi epidemiologis di Tepi Barat tidak perlu menerapkan karantina wilayah (lockdown),” seraya menambahkan bahwa kementerian kesehatan membutuhkan bantuan untuk membatasi penyebaran virus mematikan tersebut, dan kemudian mengambil semua tindakan yang diperlukan nantinya.
Dikatakan Al-Kaila, menjaga kota dan lembaga perekonomian tetap dibuka serta melanjutkan aktivitas pendidikan di sekolah dan universitas “memerlukan tanggung jawab sosial melalui kesadaran warga guna mencegah penyebaran virus itu dalam skala besar.”
“Kasus yang dilaporkan di Palestina mengalami sedikit kenaikan, dan kurvanya meningkat dibandingkan beberapa hari yang lalu,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa dia sangat khawatir jika “ini merupakan indikasi dimulainya gelombang keempat COVID-19.”
Sementara itu, al-Kaila mengimbau setiap warga Palestina yang berusia di atas 18 tahun untuk segera mendatangi pusat-pusat vaksinasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza serta mematuhi langkah-langkah pencegahan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak sosial (social distancing).
Pada Sabtu, kementerian kesehatan dalam pernyataan pers mengatakan pihaknya mencatat 136 kasus baru COVID-19 dan 33 kasus sembuh di wilayah Palestina dalam 24 jam terakhir.
Pernyataan itu juga mengungkapkan sejauh ini 608.155 orang telah divaksinasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza, termasuk 423.340 orang yang sudah menerima vaksin dosis kedua. [Xinhua]