CANBERRA – Kelompok Penasihat Teknis Imunisasi Australia (Australian Technical Advisory Group on Immunization/ATAGI) menyarankan agar vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca diberikan kepada warga berusia 60 tahun ke atas, alih-alih warga berusia 50 tahun ke atas seperti yang direkomendasikan sebelumnya.
Orang dewasa berusia 59 tahun ke bawah kini akan ditawarkan vaksin buatan Pfizer berdasarkan saran terbaru itu.
“Hari ini, tim ahli di ATAGI memperbarui saran mereka untuk merekomendasikan vaksin Pfizer agar lebih ditujukan kepada orang dewasa berusia 59 tahun ke bawah,” tutur Hunt dalam sebuah pernyataan. “Saran dari ATAGI tetap menyebutkan dengan jelas bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca sangat efektif dalam mencegah penyakit parah yang disebabkan oleh COVID-19.”
“Saran terbaru yang diterima pada hari ini didasarkan pada bukti baru yang menunjukkan adanya risiko yang lebih tinggi terkait kondisi TTS (sindrom trombositopenia) yang sangat langka pada kelompok usia 50-59 tahun,” paparnya.
Dikatakan Hunt, vaksin AstraZeneca tetap direkomendasikan untuk warga berusia 60 tahun ke atas berdasarkan risiko penyakit dan kematian akibat COVID-19 yang lebih tinggi pada kelompok usia itu, dan berisiko lebih rendah menderita kondisi sindrom tersebut.
Terlepas dari perubahan itu, Hunt mengatakan peluncuran vaksin berjalan sesuai rencana dan setiap warga Australia yang ingin divaksin akan menerima setidaknya satu dosis hingga akhir 2021.
Keputusan ATAGI itu dikeluarkan setelah 12 kasus baru terkait “kondisi pembekuan darah langka namun terkadang sangat serius ini” diidentifikasi pada pekan lalu.
Menurut Kepala Petugas Medis Australia Paul Kelly, saran medis itu menyebutkan bahwa warga yang menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca tanpa mengalami efek samping apa pun harus mendapatkan dosis kedua.
“Semua orang yang telah menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca tanpa mengalami masalah apa pun harus merasa yakin mendapatkan dosis kedua,” imbuhnya. (Xinhua)