SYDNEY – Dua pria di Negara Bagian New South Wales (NSW), Australia, meninggal beberapa hari setelah menerima vaksin COVID-19, dengan otoritas kesehatan saat ini tengah menyelidiki penyebab kematian mereka, demikian dilansir media lokal pada Kamis (29/4).
Seorang pria berusia 50-an tahun meninggal di sebuah rumah sakit di NSW timur laut pada 21 April akibat gumpalan darah besar di paru-parunya, delapan hari setelah menerima suntikan vaksin. Dia diyakini tidak memiliki masalah paru-paru sebelumnya.
Pada tahap ini, belum dapat dipastikan merek vaksin mana yang diterima oleh pria berusia 55 tahun itu, menurut media lokal 7NEWS.
Menanggapi kasus itu, Therapeutic Drugs Administration (TGA) merilis pernyataan yang mengatakan “semua laporan kematian setelah vaksinasi yang diterima TGA sedang ditinjau untuk menilai kemungkinan bahwa vaksin berkontribusi dalam peristiwa atau kondisi medis yang berakibat fatal.”
Pria kedua, yang berusia 71 tahun dan dilaporkan memiliki penyakit penyerta, meninggal di Sydney setelah menerima vaksin AstraZeneca.
Pria itu memiliki beberapa penyakit bawaan saat mengembuskan napas terakhir. Sebuah panel ahli dikumpulkan oleh otoritas kesehatan NSW untuk meninjau situasinya dan menentukan apakah kematian tersebut berkaitan dengan vaksinasi, dan hasil investigasi akan diserahkan kepada TGA.
Namun, TGA sudah menyimpulkan kemungkinan hubungan antara vaksin AstraZeneca dan kematian seorang wanita 48 tahun asal NSW, yang meninggal di rumah sakit akibat pembekuan darah sehari setelah menerima vaksin.
Tiga kasus pembekuan darah langka lainnya, termasuk seorang wanita berusia 35 tahun, seorang pria berusia 49 tahun, dan seorang pria berusia 80 tahun juga kemungkinan berhubungan dengan vaksin AstraZeneca.
“Ketiga pasien itu secara klinis stabil, merespons pengobatan dengan baik, dan dalam proses pemulihan,” kata TGA.
TGA mencatat reaksi merugikan terhadap vaksin AstraZeneca yang paling sering dilaporkan adalah sakit kepala, demam, nyeri otot, menggigil, dan kelelahan.
Otoritas kesehatan Australia merekomendasikan penggunaan vaksin virus corona AstraZeneca bagi warga yang berusia di atas 50 tahun, sementara vaksin Pfizer bagi warga Australia yang lebih muda. [Xinhua]