BRUSSEL – Uni Eropa (UE) pada Kamis (20/5) merekomendasikan pembukaan perbatasan eksternalnya bagi para pelancong nonesensial yang akan masuk ke blok tersebut, asalkan para pelancong itu telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap.
Dewan UE, yang mewakili 27 negara anggota, menerapkan rekomendasi yang melonggarkan restriksi COVID-19 bagi para pelancong non-UE yang negara asalnya melaporkan tidak lebih dari 75 kasus per 100.000 penduduk selama 14 hari terakhir.
Negara-negara anggota UE kini didorong untuk mengesampingkan tes dan karantina bagi pelancong negara ketiga yang telah mendapat suntikan dosis terakhir dari vaksin yang disetujui Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA). EMA sejauh ini telah memberikan lampu hijau kepada empat vaksin, yakni Pfizer-BioNTech, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.
Negara-negara UE juga dapat mencabut restriksi perjalanan nonesensial bagi para pelancong yang telah menerima dosis terakhir yang direkomendasikan dari vaksin yang masuk dalam daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penggunaan darurat.
Sebuah mekanisme rem darurat dibuat, dan timbal-balik harus diperhitungkan kasus per kasus, kata Dewan UE.
Keputusan ini dibuat berdasarkan proposal yang diajukan Komisi Eropa pada awal Mei, yang bertujuan untuk menyelamatkan industri pariwisata blok tersebut setelah kampanye vaksinasi mencatatkan kemajuan di seluruh dunia.
Pada Kamis yang sama, Dewan UE mencapai kesepakatan sementara dengan Parlemen Eropa terkait pengenalan sistem sertifikat COVID-19 yang dapat memfasilitasi pergerakan bebas di dalam blok UE.
Sertifikat digital yang telah dikenal secara umum tersebut akan dapat membuktikan seorang pelancong telah divaksin lengkap, atau teruji negatif, atau telah sembuh dari infeksi COVID-19, dan oleh karenanya, sang pemegang sertifikat dapat bebas bepergian tanpa restriksi perjalanan.
Sistem ini dimaksudkan untuk diterapkan secara sementara selama 12 bulan. Pemungutan suara atas proposal tersebut direncanakan akan digelar dalam sidang pleno parlemen pada Juni nanti. Selesai
Diproduksi oleh Xinhua Global Service