WASHINGTON – Akibat menurunnya permintaan vaksin COVID-19 di seluruh Amerika Serikat (AS), dosis vaksin Johnson & Johnson (J&J) yang tidak terpakai mungkin harus terbuang percuma, menurut laporan NBC News pada Rabu (9/6).
Penumpukan dosis vaksin tersebut sebagian besar merupakan buntut dari instruksi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) pada awal April lalu yang menangguhkan pendistribusian vaksin Johnson & Johnson karena masalah keamanan, papar laporan itu.
Laporan tersebut juga mengungkapkan adanya kekhawatiran terkait kurangnya rencana federal yang terkoordinasi untuk mendistribusikan kembali vaksin Johnson & Johnson.
Andy Slavitt, yang baru saja mengundurkan diri dari Tim Respons COVID-19 Gedung Putih pada Rabu, menyerahkan sebagian tanggung jawab mengenai dosis vaksin yang tidak terpakai kepada pemerintah negara bagian. Dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (8/6), dia juga mengatakan bahwa “sebagian kecil dari dosis yang telah dikirim ke negara-negara bagian” berisiko kedaluwarsa, menurut NBC.
Vaksin itu diperkirakan dapat bertahan hingga tiga bulan pada suhu normal lemari pendingin, imbuh Johnson & Johnson, meskipun stabil selama dua tahun jika dibekukan. [Xinhua]