ISTANBUL – Turki pada Selasa (1/6) memasuki fase baru dalam upaya memerangi COVID-19 setelah pemerintah kembali melonggarkan aturan pembatasan antivirus corona.
Karantina wilayah (lockdown) akhir pekan dicabut pada Sabtu (29/5), sementara aturan jam malam pada hari kerja dimundurkan selama sejam. Restoran, kafe, dan fasilitas olahraga juga mulai beroperasi dengan jumlah tamu dibatasi.
Di Istanbul, kota terbesar di Turki, warga mulai mengunggah foto-foto mereka yang diabadikan di kafe dan restoran ke platform media sosial.
“Akhirnya, kami dapat bertemu kembali setelah berpisah cukup lama,” tulis Serdar Avci di Instagram. “Kami sudah lama menunggu reuni ini,” tambahnya pada foto yang diabadikan bersama teman-temannya di sebuah kedai kopi.
Cem Demirok, pelatih pribadi sekaligus pemilik sebuah gelanggang olahraga, mengatakan kepada Xinhua bahwa semua slot waktu telah dipesan untuk periode mendatang.
“Semua anggota saya menelepon satu per satu dan menjadwal ulang jam kelas mingguan mereka,” imbuh Demirok.
Selain itu, negara tersebut pada Selasa mulai memberikan vaksin virus corona pada warga berusia 50 tahun ke atas.
Kantor gubernur Istanbul menyampaikan bahwa ada lebih dari 900.000 warga yang memenuhi kriteria itu di kota tersebut.
“Kini giliran Anda,” kata Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya dalam pengumuman lewat akun Twitter-nya, sembari mengimbau warga agar mereka mengikuti vaksinasi sesegera mungkin.
Sejauh ini, lebih dari 29,2 juta vaksin telah disuntikkan di seantero Turki sebagai bagian dari program vaksinasi nasional yang dimulai pada pertengahan Januari.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan bahwa kewajiban untuk memakai masker mungkin akan dicabut pada September mendatang tergantung pada laju vaksinasi.
“Kami mengetahui kekebalan kelompok (herd immunity) dapat terjadi saat setidaknya 60 persen dari populasi telah divaksin. Saya berharap ini dapat dicapai pada Juni dan Juli,” ujar Koca, seperti dilansir media lokal. [Xinhua]