ANKARA – Turki tidak akan meminta hasil tes PCR negatif COVID-19 untuk para penumpang dari 16 negara dan wilayah, kata Kementerian Kesehatan Turki pada Minggu (2/5).
Negara-negara itu meliputi China (termasuk Hong Kong dan Taiwan), Vietnam, Australia, Selandia Baru, Singapura, Inggris, Latvia, Luksemburg, Ukraina, Thailand, Korea Selatan, Israel, Jepang, dan Estonia, menurut kementerian itu.
Keputusan tersebut akan berlaku efektif mulai 15 Mei, menurut laporan kantor berita semi-pemerintah Turki, Anadolu Agency.
Turki pada Minggu melaporkan 25.980 kasus baru virus corona, termasuk 2.587 pasien bergejala, menambah total kasus COVID-19 di negara itu menjadi 4.875.388, menurut Kementerian Kesehatan Turki.
Jumlah kematian akibat virus tersebut di Turki bertambah 340 menjadi 40.844, sementara total pasien sembuh bertambah menjadi 4.480.381 setelah tambahan 75.182 pasien dinyatakan sembuh dalam 24 jam terakhir.
Tingkat pneumonia pada pasien COVID-19 mencapai 2,4 persen dan jumlah pasien yang sakit parah di negara itu berada di angka 3.532, imbuh pihak kementerian.
Sebanyak 240.145 tes telah dilakukan dalam satu hari terakhir, menambah jumlah keseluruhan tes di Turki kini menjadi 47.744.338.
Turki memulai vaksinasi COVID-19 massal pada 14 Januari setelah pihak berwenang menyetujui penggunaan darurat vaksin CoronaVac China. Sejauh ini, lebih dari 13.815.000 orang telah divaksinasi.
Turki melaporkan kasus COVID-19 pertamanya pada 11 Maret 2020. [Xinhua]