BANGKOK – Thailand pada Jumat (28/5) mengumumkan telah menyetujui izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 Sinopharm China.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Thailand menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 nonaktif produksi Sinopharm, menjadikannya vaksin kelima yang mengantongi izin itu setelah vaksin buatan AstraZeneca, Sinovac, Johnson & Johnson, dan Moderna, tutur Sekretaris Jenderal FDA Thailand Paisarn Dunkum dalam sebuah konferensi pers.
FDA Thailand tengah meninjau usulan izin penggunaan darurat dua vaksin COVID-19 lainnya, yakni Covaxin produksi India dan Sputnik-V buatan Rusia, imbuh Paisarn.
Pengumuman itu disampaikan saat negara Asia Tenggara tersebut masih terus berjuang memerangi wabah COVID-19 terparahnya sejauh ini. Thailand mencatat lonjakan total kasus COVID-19 menjadi 144.976 dari sebelumnya kurang dari 30.000 pada awal April saat wabah terbaru itu mulai menyebar dari ibu kota, Bangkok.
Thailand diperkirakan akan meluncurkan kampanye inokulasi massal bulan depan dan menargetkan vaksinasi terhadap 70 persen dari hampir 70 juta warganya hingga akhir tahun ini.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Bangkok. (XHTV)