BANGKOK – Thailand sedang mencari pinjaman maksimum 500 miliar baht atau 15,94 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.362) untuk mendukung respons COVID-19 negara itu, seperti dilansir sebuah surat kabar kerajaan pada Selasa (26/5), seiring upaya Thailand mencegah penyebaran wabah terburuk itu.
Kementerian Keuangan Thailand akan diberi wewenang untuk meminjam hingga 500 miliar baht guna mendanai langkah-langkah bantuan ekonomi dan sosial akibat COVID-19, menurut the royal gazette. Utang baru ini, yang diberikan sebagai pinjaman atau melalui penjualan sekuritas lainnya, harus diselesaikan pada September 2022, imbuhnya.
Namun, surat kabar kerajaan itu tidak menjelaskan bagaimana anggarannya akan digunakan.
Menurut proposal yang diajukan oleh Menteri Keuangan Arkhom Termpittayapaisith pada rapat kabinet pekan lalu, 30 miliar baht akan digunakan untuk pembelian obat-obatan, vaksin, peralatan medis, dan pengobatan pasien COVID-19, 300 miliar baht untuk membantu meringankan biaya hidup orang-orang yang terdampak pandemi, sementara 170 miliar baht ditargetkan untuk pemulihan ekonomi dan masyarakat dengan mempromosikan lapangan kerja, investasi, dan konsumsi. [Xinhua]