HANGZHOU – Produsen mobil Amerika Serikat, Tesla, mendirikan sebuah pusat data di China untuk melokalisasi seluruh data yang dihasilkan dari aktivitas bisnisnya di negara tersebut, termasuk produksi, penjualan, jasa, dan pengisian daya, sebut CEO Tesla Elon Musk.
“Semua informasi yang dapat diidentifikasi secara personal disimpan dengan aman di China tanpa ditransfer ke luar negeri. Jika terdapat kasus yang sangat langka, misalnya ketika suku cadang dipesan dari luar negeri, data baru akan disetujui untuk ditransfer secara internasional,” kata Musk dalam video pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Wuzhen di acara Konferensi Internet Dunia 2021, yang dibuka pada Minggu (26/9) di Wuzhen, Provinsi Zhejiang, China timur.
“Keamanan data adalah kunci bagi kesuksesan kendaraan pintar dan terkoneksi. Hal itu tidak hanya berkaitan erat dengan kepentingan individu, tetapi juga bermakna besar bagi seluruh masyarakat,” ujar Musk.
Tesla tengah bekerja sama dengan para regulator untuk menemukan solusi terbaik terkait keamanan data, imbuhnya.
Pada 2019, Tesla membangun Gigafactory pertamanya di luar Amerika Serikat di Shanghai, dengan kapasitas produksi dirancang mencapai 500.000 unit per tahun. Tingkat lokalisasi sekitar 90 persen diprediksi akan tercapai di pabrik itu pada akhir tahun ini. [Xinhua]