BEIJING – Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa sup Qingfei Paidu, pengobatan tradisional China (traditional Chinese medicine/TCM) yang dipergunakan secara luas untuk mengobati COVID-19, dapat membantu mengurangi angka kematian di antara para pasien yang dirawat di rumah sakit hingga separuh, lapor China Daily pada Senin (10/5).
Penelitian ini, yang dipimpin oleh para peneliti dari Rumah Sakit Fuwai yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Medis China dan Peking Union Medical College, menguji lebih dari 8.900 kasus COVID-19 yang dirawat inap di Provinsi Hubei, wilayah yang terdampak paling parah selama pandemi, dari Januari hingga Mei tahun lalu.
Hampir 30 persen pasien mengonsumsi Qingfei Paidu sebagai bagian dari terapi mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat mortalitas pada pasien yang menerima perawatan TCM berada di angka 1,2 persen, sedangkan tingkat mortalitas pada pasien lain adalah 4,8 persen, urai laporan.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penggunaan Qingfei Paidu berkaitan dengan penurunan 50 persen pada angka kematian pasien yang dirawat akibat COVID-19, tanpa mempertinggi risiko terjadinya cedera ginjal dan hati akut.
Surat kabar itu mengutip Li Jing, kepala tim riset, yang mengatakan bahwa berdasarkan panduan diagnosis dan pengobatan nasional untuk COVID-19, Qingfei Paidu menjadi satu-satunya resep yang direkomendasikan untuk merawat semua pasien mulai dari kasus ringan hingga kritis.
Qingfei Paidu merupakan ramuan yang terbuat dari puluhan dedaunan dan akar TCM, seperti ephedra, akar licorice, dan almon pahit.
Sejauh ini, penelitian itu menjadi riset klinis terbesar tentang Qingfei Paidu, dan temuannya membeberkan bukti kuat yang menunjukkan kemanjuran Qingfei Paidu dalam menyelamatkan nyawa pasien COVID-19, menurut Administrasi TCM Nasional. [Xinhua]