Sejumlah wisatawan menghabiskan waktu luang di National Mall di Washington DC, Amerika Serikat, pada 30 Oktober 2021. (Xinhua/Ting Shen)
Analisis eksploratif menunjukkan bahwa rentang fokus bayi pada gilirannya dapat memprediksi fungsi sosioemosional dan risiko perkembangan saraf bayi tersebut saat usia 12 bulan, menurut penelitian yang dipimpin oleh Institut Kesehatan Nasional AS.
LOS ANGELES, 27 September (Xinhua) — Bagi para ibu yang mengalami tingkat stres tinggi selama kehamilannya, infeksi COVID-19 prenatal dapat diasosiasikan dengan peningkatan risiko gangguan fokus dan keterlambatan fungsi sosioemosional dan kognitif pada bayi mereka, demikian menurut sebuah penelitian baru yang diterbitkan pada Rabu (27/9).
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Pediatric Research tersebut melibatkan 167 ibu dan bayi mereka. Temuan itu menunjukkan bahwa gabungan stres psikososial ibu dan infeksi COVID-19 selama kehamilan memengaruhi rentang fokus bayi saat usia enam bulan.
Pada ibu yang melaporkan infeksi COVID-19 positif, stres psikososial prenatal yang lebih tinggi diasosiasikan dengan rentang fokus bayi yang lebih rendah saat usia enam bulan.
Analisis eksploratif menunjukkan bahwa rentang fokus bayi pada gilirannya dapat memprediksi fungsi sosioemosional dan risiko perkembangan saraf bayi tersebut saat usia 12 bulan, menurut penelitian yang dipimpin oleh Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) AS.
Temuan ini menyoroti stres ibu sebagai target yang dapat dimodifikasi yang berpotensi mengurangi dampak negatif dari infeksi COVID-19 prenatal dan kemungkinan manfaat perlindungan bagi ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi COVID-19 selama kehamilan mereka, kata NIH. [Xinhua]