Seorang pria mengisap shisha di kafe ruang terbuka Al Feshawi, salah satu kafe tertua di Mesir yang telah berdiri sejak 1797 silam, di bazar Khan El-Khalili di Kairo, Mesir, pada 4 Desember 2018. (Xinhua/Meng Tao)
DOHA, 12 April (Xinhua) — Tim peneliti dari Universitas Qatar baru-baru ini menemukan bahwa mengisap shisha, atau merokok dengan pipa air, meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang dewasa.
Shisha, yang juga dikenal dengan sebutan hookah, merupakan sejenis pipa air yang digunakan untuk mengisap tembakau berperisa. Merokok shishamerupakan aktivitas yang berasal dari Timur Tengah dan telah menjadi aktivitas bersosialisasi di seluruh kawasan itu.
Studi tersebut, yang dilakukan oleh Susu Zughaier, lektor kepala Ilmu Kedokteran Dasar dari Fakultas Kedokteran Universitas Qatar, menganalisis data dari 1.000 lebih partisipan dewasa yang tinggal di Qatar, menurut pernyataan yang dirilis oleh Universitas Qatar pada Senin (10/4).
![](https://www.wartabuana.com/wp-content/uploads/2023/04/view-ncB2GO.jpeg)
Seorang pria mengisap shishadi Harafeesh Cafe di Giza, Mesir, pada 3 Maret 2016. (Xinhua/Meng Tao)
Tim peneliti itu menemukan bahwa perokok shishaberpeluang 1,65 kali lebih tinggi untuk melaporkan diagnosis penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan nonperokok.
Lebih lanjut, studi tersebut menyoroti bahwa mulai merokok shishapada usia lebih muda berkaitan dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Studi itu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman tentang konsekuensi kesehatan dari merokok shisha, menyoroti perlunya mengatasi masalah kesehatan masyarakat itu tidak hanya di Qatar, tetapi juga di negara-negara lain. [Xinhua]