Para peneliti tidak menemukan perbedaan dalam peluang konsepsi atau pembuahan jika pasangan pria atau wanita divaksinasi, dibandingkan dengan pasangan yang tidak divaksinasi, menurut hasil penelitian.
WASHINGTON, Vaksinasi COVID-19 tidak memengaruhi peluang untuk hamil, menurut sebuah studi baru yang didanai oleh Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) Amerika Serikat (AS).
Dalam studi yang melibatkan lebih dari 2.000 pasangan, para peneliti menemukan tidak ada perbedaan dalam peluang konsepsi atau pembuahan jika pasangan pria atau wanita telah divaksinasi, dibandingkan dengan pasangan yang tidak divaksinasi, menurut hasil studi yang dipublikasikan pada Kamis (20/1) tersebut.
Namun, pasangan memiliki peluang pembuahan yang sedikit lebih rendah jika pasangan pria terinfeksi SARS-CoV-2 dalam waktu 60 hari sebelum siklus menstruasi, yang menunjukkan bahwa COVID-19 untuk sementara dapat mengurangi kesuburan pria, menurut studi yang diterbitkan di American Journal of Epidemiology.
Studi ini melibatkan 2.126 wanita yang tinggal di Amerika Serikat atau Kanada selama periode Desember 2020 hingga September 2021 dan memantau mereka hingga November 2021.
Para partisipan mengisi kuesioner setiap delapan pekan mengenai sosiodemografi, gaya hidup, faktor medis, dan informasi pasangan.
Para peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam tingkat pembuahan per siklus menstruasi antara pasangan yang tidak divaksinasi dan divaksinasi, dengan setidaknya satu pasangan menerima setidaknya satu dosis vaksin.
“Temuan ini memberikan kepastian bahwa vaksinasi untuk pasangan yang sedang berusaha untuk mendapatkan kehamilan tampaknya tidak mengganggu kesuburan,” kata Diana Bianchi, Direktur Institut Nasional Kesehatan Anak dan Pengembangan Manusia Eunice Kennedy Shriver NIH, yang mendanai penelitian tersebut.
“Mereka juga memberikan informasi bagi para dokter yang memberikan konseling kepada pasien yang berharap untuk hamil,” kata Bianchi. [Xinhua]