KOLOMBO – Sejumlah pakar kesehatan Sri Lanka pada Kamis (19/8) menyatakan bahwa penyelidikan telah diluncurkan untuk mengidentifikasi implikasi dari tiga mutasi baru varian Delta yang sebagian besar ditemukan di ibu kota Kolombo untuk melihat apakah ketiga varian tersebut lebih menular dari varian Delta awal.
Menteri Negara untuk Bidang Produksi, Pasokan, dan Regulasi Farmasi Sri Lanka Channa Jayasumana sebelumnya pada pekan ini mengatakan di parlemen bahwa tiga mutasi baru varian Delta telah diidentifikasi di Sri Lanka, yang mungkin dapat menjelaskan mengapa virus tersebut menyebar dengan cepat di negara itu.
Kepala Departemen Imunologi dan Ilmu Molekuler Universitas Sri Jayawardenapura Profesor Neelika Malavige mengatakan tiga varian tersebut ditemukan dari hasil pengurutan gen yang dilakukan para ahli kesehatan sekitar 10 hari yang lalu, dan mereka saat ini sedang menyelidiki untuk mengidentifikasi implikasinya.
Tiga mutasi baru ini sebagian besar diidentifikasi di Kolombo, yang telah dikategorikan sebagai pusat penyebaran varian Delta di negara tersebut.
Jumlah kumulatif pasien COVID-19 di Sri Lanka mencapai 372.079 orang setelah sebelumnya pada Kamis yang sama terdapat tambahan 2.720 pasien dinyatakan positif, menurut data statistik.
Jumlah pasien aktif di negara itu saat ini meningkat menjadi 46.761 orang. Sementara kematian akibat COVID-19 mencapai 6.604 jiwa.
Sri Lanka saat ini tengah memberlakukan jam malam mulai pukul 22.00 hingga 04.00 waktu setempat dan tetap melarang pertemuan publik sampai pemberitahuan lebih lanjut. [Xinhua]