PBB – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (7/10) meminta semua pemangku kepentingan agar membantu mewujudkan Strategi untuk Mencapai Vaksinasi COVID-19 Global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2022.
Berbicara dalam konferensi pers virtual bersama Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Guterres mengatakan dirinya “senang bergabung dengan Dr. Tedros hari ini” untuk meluncurkan strategi tersebut.
Guna mengubah strategi menjadi kenyataan, Guterres mendesak semua pemangku kepentingan global “untuk meningkatkan upaya, mengerahkan sumber daya mereka.”
“Dengan produksi vaksin sekarang hampir 1,5 miliar dosis per bulan, kita dapat menjangkau 40 persen populasi di semua negara per akhir tahun ini, jika kita dapat mengerahkan sekitar 8 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.211) untuk memastikan distribusi yang adil,” ujar sang sekjen.
Guterres menggarisbawahi bahwa “keberhasilan rencana ini membutuhkan distribusi yang adil. Tanpa pendekatan yang terkoordinasi dan adil, pengurangan kasus di suatu negara tidak akan berkelanjutan dari waktu ke waktu.”
“Demi kepentingan semua pihak, kita harus segera membawa semua negara ke tingkat cakupan vaksinasi yang tinggi,” katanya.
Sang sekjen menambahkan bahwa strategi tersebut “didasarkan pada analisis ilmiah yang menyeluruh tentang situasi pandemi yang berkembang, efektivitas vaksin, biaya pengadaan dan pengiriman (vaksin), serta permintaan dan pasokan global.”
“Dengan berbagi dosis, barter, transfer teknologi, dan aksi prioritas lainnya, tidak mustahil untuk mengurangi angka kematian dan meminimalkan penderitaan, mencegah sistem kesehatan kewalahan, melanjutkan aktivitas sosial dan ekonomi, serta mengurangi risiko varian baru yang berbahaya,” ujar sang sekjen. Dirinya juga menambahkan bahwa “ini adalah jalan keluar dari pandemi COVID-19 yang terhitung biayanya, terkoordinasi, dan kredibel untuk semua orang di mana pun itu.”
WHO pada Kamis meluncurkan strategi untuk membantu mengakhiri apa yang telah berkembang menjadi pandemi dua jalur, di mana masyarakat di negara-negara miskin terus berisiko terpapar, sementara di sisi lain masyarakat negara-negara kaya dengan tingkat vaksinasi tinggi menikmati perlindungan yang jauh lebih besar.
WHO sebelumnya telah menetapkan target untuk memvaksinasi 10 persen populasi dari setiap negara, perekonomian, dan kawasan hingga akhir September lalu, namun pada tanggal tersebut 56 negara masih belum dapat mencapainya. Sebagian besar adalah negara-negara di Afrika dan Timur Tengah.
Strategi baru ini menguraikan rencana untuk mencapai target WHO memvaksinasi 40 persen dari populasi setiap negara per akhir tahun ini dan 70 persen pada pertengahan 2022 mendatang. [Xinhua]