WASHINGTON – Saat jumlah kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat (AS) menembus angka 663.000 pekan ini, itu berarti sekitar 1 dari setiap 500 warga AS meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut, demikian diungkapkan The Washington Post dalam sebuah laporan pada Rabu (15/9).
“Tujuan dari tes COVID-19, memakai masker, jaga jarak enam kaki (1,8 meter) dan membatasi pertemuan adalah untuk memperlambat penyebaran virus yang sangat menular hingga vaksin dapat membasminya. Vaksin tersedia tetapi warga yang divaksinasi masih belum cukup banyak, dan pencapaian ilmu pengetahuan memudar saat kematian massal dan penyakit tetap ada,” menurut laporan tentang faktor-faktor utama yang menyebabkan masa suram 19 bulan pandemi.
“Meski jumlah kematian akibat COVID-19 melampaui perkiraan, yang bahkan lebih mencengangkan adalah efisiensi mematikan yang menargetkan orang-orang kulit hitam, Latin, dan Indian Amerika serta penduduk asli Alaska di usia 30-an, 40-an, dan 50-an tahun,” kata laporan itu.
“Pandemi telah membawa sorotan tajam selama berabad-abad dari jalinan faktor-faktor sosial, lingkungan, ekonomi, dan politik yang mengikis kesehatan dan mempersingkat umur orang-orang kulit berwarna, menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi dari kondisi kronis yang membuat sistem kekebalan rentan terhadap virus corona. Banyak dari faktor-faktor yang sama itu memicu misinformasi, ketidakpercayaan, dan ketakutan yang membuat terlalu banyak orang tidak terlindungi,” papar laporan tersebut.
“Banyak orang tidak dapat menemui dokter secara rutin, sebagian karena kekurangan yang signifikan dari penyedia (layanan kesehatan) di komunitas kulit berwarna. Jika mereka mendapat dokter, biayanya terlalu besar untuk satu kali kunjungan bahkan meski sudah ditanggung asuransi. Ada hambatan bahasa bagi mereka yang tidak berbicara bahasa Inggris dengan lancar dan ketakutan akan deportasi di kalangan imigran ilegal,” tambah laporan itu.
Menurut laporan tersebut, orang yang berusia lebih dari 85 tahun hanya berjumlah 2 persen dari populasi AS, tetapi mencakup seperempat dari total kematian. Satu dari 35 orang berusia 85 tahun atau lebih meninggal akibat COVID-19, dibandingkan dengan 1 dari 780 orang berusia 40 hingga 64 tahun.
Tingkat kematian pada kelompok usia yang lebih muda, 40 hingga 64 tahun, jauh lebih rendah, tetapi ketidakadilan rasial tumbuh lebih besar, lanjut laporan itu.
Pada kelompok usia kerja yang lebih muda, 18 hingga 39 tahun, kesenjangan ras bahkan lebih besar, dengan COVID-19 membunuh orang kulit hitam dan Hispanik lebih dari tiga kali lipat dibandingkan orang kulit putih, sementara penduduk asli Amerika hampir sembilan kali lipat, imbuh laporan tersebut. [Xinhua]