BEIJING – Setelah meneliti kasus seorang wanita Italia, tim yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa virus corona baru sudah menyebar di China dan tempat lain lama sebelum wabah merebak di pasar makanan laut Huanan di Wuhan pada Desember 2019, lapor surat kabar Daily Mail pada Selasa (13/7).
Wanita berusia 25 tahun itu mengunjungi sebuah rumah sakit di Milan, mengeluhkan sakit tenggorokan dan lesi kulit pada November 2019, sebulan sebelum COVID-19 teridentifikasi di Kota Wuhan, China.
Wanita itu meninggalkan sebuah sampel kulit berukuran lebih kecil daripada koin. Dua tes yang dilaksanakan lebih dari enam bulan setelahnya menunjukkan jejak virus corona baru, menurut riset yang dipublikasikan pada Januari tahun ini oleh British Journal of Dermatology.
Para ilmuwan mengatakan penelitian lebih lanjut atas kasus wanita tersebut dapat membantu menentukan seberapa lama virus corona telah menyebar sebelum terdeteksi di Wuhan.
Namun, identitas wanita itu tidak diketahui, kata para peneliti. Rumah Sakit Policlinico Milan dan Universitas Milan, yang memeriksa kasus wanita tersebut, mengatakan tidak memiliki detail data wanita itu. Raffaele Gianotti, dermatolog yang mengobati wanita itu, meninggal dunia pada Maret tahun ini, beberapa hari sebelum tim pimpinan WHO meminta riset lebih jauh terkait pasiennya itu, menurut sebuah laporan yang diterbitkan di The Wall Street Journal pada Senin (12/7).
Tim pimpinan WHO merekomendasikan pencarian kasus COVID-19 yang mungkin ada di negara-negara lain sebelum kasus pertama terkonfirmasi di Wuhan. [Xinhua]