BERLIN – Hampir 9.000 orang di Kota Schortens di Jerman utara kemungkinan menerima suntikan larutan garam (saline) alih-alih vaksin COVID-19, demikian disampaikan otoritas berwenang setempat pada Selasa (10/8).
Pada akhir April, terungkap bahwa seorang karyawan di pusat vaksinasi mengisi sedikitnya enam jarum suntik dengan larutan garam alih-alih vaksin BioNTech/Pfizer.
Penyelidikan lebih lanjut oleh polisi menunjukkan “bahwa ini bukan kasus yang terisolasi,” kata Administrator Distrik Friesland Sven Ambrosy. “Sayangnya, kita harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa ada lebih banyak orang yang terkena dampaknya.”
Polisi mengatakan bahwa tersangka, yang kemudian diberhentikan, telah membagikan konten konspirasi di media sosial, dan secara terbuka mengkritik langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi COVID-19.
“Dalam situasi yang tidak jelas ini, penting bahwa semua orang yang mungkin terdampak ditawarkan vaksinasi susulan tepat pada waktunya,” kata Matthias Pulz, Presiden Kantor Kesehatan Negara Bagian Lower Saxony. “Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan perlindungan vaksinasi lengkap dengan aman.”
Hingga Selasa, lebih dari 45,8 juta orang di Jerman telah divaksinasi lengkap, mendorong tingkat vaksinasi di negara itu menjadi 55,1 persen, menurut Robert Koch Institute (RKI), badan pemerintah federal untuk pengendalian dan pencegahan penyakit. [Xinhua]