Prancis telah mencabut semua pembatasan terkait COVID-19. Kendati demikian, Morgane Bomsel, direktur penelitian di Pusat Nasional untuk Penelitian Ilmiah Prancis (CNRS), mengatakan kepada saluran berita harian Prancis BFMTV bahwa “pandemi belum berakhir.”
PARIS, Prancis pada Selasa (5/4) melaporkan 203.021 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, seiring negara tersebut bersiap untuk menggelar pemilihan presiden pada Minggu (10/4) mendatang.
Menurut badan kesehatan masyarakat Prancis, 23.010 pasien COVID-19 saat ini dirawat di rumah sakit, dengan 1.552 di antaranya dalam perawatan intensif. Pada Selasa yang sama, badan tersebut juga melaporkan tambahan 140 kematian terkait COVID-19 di sejumlah rumah sakit.
Aplikasi CovidTracker melaporkan peningkatan infeksi sebesar 18,2 persen dalam satu pekan, dengan rata-rata 139.967 kasus harian baru dilaporkan pada periode 25-31 Maret.

Aplikasi tersebut juga melaporkan peningkatan 8 persen dalam jumlah rawat inap selama periode 25-31 Maret, dengan peningkatan 3,6 persen dalam penerimaan pasien perawatan intensif. Sementara itu, jumlah kematian harian meningkat 5,8 persen.
Badan kesehatan tersebut menyatakan bahwa 80,9 persen penduduk Prancis telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dan 79,5 persen warganya sudah divaksinasi lengkap.
Prancis telah mencabut semua pembatasan terkait COVID-19. Kendati demikian, Morgane Bomsel, direktur penelitian di Pusat Nasional untuk Penelitian Ilmiah Prancis (CNRS), mengatakan kepada saluran berita harian Prancis BFMTV bahwa “pandemi belum berakhir.”
Menjelang pemilihan presiden, Kementerian Dalam Negeri Prancis pada pekan lalu menetapkan sejumlah protokol kesehatan untuk tempat pemungutan suara (TPS).

Warga tidak akan diwajibkan menunjukkan kartu vaksin atau hasil tes COVID-19 negatif untuk memasuki TPS. Namun, meski penggunaan masker dan menjaga jarak (social distancing) juga tidak akan diwajibkan, penggunaan masker tetap direkomendasikan untuk para lansia, kelompok rentan, dan mereka yang teruji positif COVID-19. [Xinhua]