WELLINGTON – Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern pada Senin (12/7) mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa dirinya akan memimpin pertemuan para pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) pada 16 Juli mendatang tentang pandemi COVID-19 dan dampak ekonominya.
“Ini pertama kalinya dalam sejarah APEC para pemimpin menggelar pertemuan luar biasa di tingkat pemimpin, dan hal itu mencerminkan keinginan kami untuk bersama-sama keluar dari pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi,” tutur Ardern.
“Merespons secara kolektif sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi bagi kawasan,” kata Ardern. Dia menambahkan, “Kawasan kita telah merespons secara signifikan, termasuk menghapus hambatan demi efisiensi distribusi vaksin dan barang terkait, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk melewati krisis ini.”
“Para pemimpin akan berbagi informasi sehingga kita dapat terus membangun pemahaman kolektif kita tentang respons kesehatan di kawasan terhadap COVID-19, dan membentuk respons ekonomi kolaboratif,” lanjutnya.
“Mengatasi COVID-19 melalui vaksinasi yang cepat, aman, dan efektif; pengaturan kebijakan ekonomi mikro dan makro guna menopang bisnis dan pekerja; serta membangun perekonomian yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan, semuanya akan masuk dalam agenda,” jelas Ardern.
Rebecca Sta Maria, Direktur Eksekutif Sekretariat APEC, menekankan bahwa pandemi memberikan lebih banyak peluang untuk kerja sama yang lebih besar di antara perekonomian-perekonomian APEC guna memastikan setiap perekonomian pulih secara berkelanjutan dan inklusif dari krisis.
“Retret Pemimpin Informal APEC mendatang menjadi yang pertama dalam sejarah forum tersebut, dan itu dibutuhkan untuk mendorong upaya kolektif kita menuju pemulihan kawasan,” papar Sta Maria. [Xinhua]