CANBERRA – Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengumumkan bahwa dirinya “terbuka” untuk memberikan lebih banyak bantuan bagi pelaku usaha di tengah penerapan karantina wilayah (lockdown) COVID-19.
Morrison baru-baru ini menegaskan kembali dukungannya terhadap lockdown bagi separuh lebih populasi Australia di negara bagian New South Wales, Victoria, dan Australia Selatan. Dia mengatakan tidak ada “alternatif” lain untuk mengendalikan galur Delta COVID-19.
“Biar saya perjelas. Tidak ada alternatif selain lockdown di New South Wales untuk mengendalikan situasi,” katanya kepada wartawan pada Minggu (25/7) sore waktu setempat.
“Lockdown yang akan mengendalikannya. Upaya itu bisa dibantu oleh vaksin, tetapi lockdown harus efektif.”
Pemerintah federal Australia menghadapi tekanan untuk menambah bantuan bagi pelaku usaha dan pekerja yang terdampak lockdown.
Australia Selatan dan Victoria siap melonggarkan pembatasan ketat masing-masing pada Selasa (27/7) dan Rabu (28/7). Namun, News Corp Australia melaporkan pada Senin (26/7) bahwa perintah untuk tetap tinggal di rumah dapat terus diberlakukan di kawasan Greater Sydney hingga pertengahan September.
Morrison mengatakan pemerintah terbuka untuk menambah kebijakan bantuan.
“Menteri keuangan, saya, dan anggota Kabinet lainnya sangat terbuka untuk mempertimbangkan cara kami menghadapi situasi ini seiring perkembangannya,” ujarnya.
Pernyataan itu dilontarkan Morrison usai ribuan orang di Sydney melanggar perintah untuk tetap berada di rumah guna menghadiri unjuk rasa menentang lockdown pada akhir pekan, memicu kekhawatiran terjadinya penyebaran COVID-19 besar-besaran.
Hingga Minggu sore, terdapat 32.917 kasus terkonfirmasi COVID-19 di Australia, dan jumlah kasus penularan lokal dalam periode 24 jam sebelumnya mencapai 154, menurut data terbaru dari Departemen Kesehatan Australia.
New South Wales, negara bagian berpenduduk terbanyak di Australia, pada Senin melaporkan 145 kasus penularan lokal baru COVID-19. [Xinhua]