WASHINGTON – Perusahaan Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka sedang mengembangkan dosis penguat (booster) vaksin COVID-19 yang ditujukan untuk menarget varian Delta yang sangat menular, menurut laporan media di Amerika Serikat (AS) pada Kamis (8/7).
Kekhawatiran terus meningkat karena galur Delta telah menjadi varian dominan di AS, yang mengakibatkan peningkatan infeksi.
Kedua perusahaan mengatakan mereka yakin suntikan ketiga dari vaksin dua dosis mereka saat ini memiliki potensi untuk mempertahankan perlindungan “tingkat tertinggi” terhadap semua varian yang diketahui saat ini, termasuk Delta, tetapi mereka “tetap waspada” dan mengembangkan versi terbaru dari vaksin tersebut, menurut laporan CNBC.
“Temuan ini konsisten dengan analisis yang sedang berlangsung dari studi Fase 3 perusahaan,” kata kedua perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan. “Itulah mengapa kami mengatakan, dan kami terus meyakini bahwa kemungkinan, berdasarkan totalitas data yang kami miliki hingga saat ini, dosis ketiga mungkin diperlukan dalam waktu 6 hingga 12 bulan setelah vaksinasi lengkap.”
Studi klinis dapat dimulai paling cepat pada Agustus, tergantung pada persetujuan dari regulator, kata kedua perusahaan itu.
Sementara itu, para eksekutif dari Pfizer dan BioNTech mengatakan masyarakat kemungkinan akan membutuhkan suntikan booster, atau dosis ketiga, dalam waktu 12 bulan setelah menerima vaksinasi lengkap karena mereka memperkirakan kekebalan yang diinduksi vaksin akan berkurang seiring waktu. [Xinhua]