JAKARTA – Bernard Budiman, seorang pengusaha bidang perawatan kesehatan dari Jakarta, tak sabar untuk dapat kembali bermain sepak bola.
Sejak kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di pulau Jawa dan Bali, yang dikenal dengan PPKM, mulai diterapkan, fasilitas-fasilitas olahraga dalam maupun luar ruangan ditutup sejalan dengan PPKM Level 4, tingkat pembatasan tertinggi.
Namun, meski tingkat pembatasan tersebut telah diturunkan dari Level 4 menjadi Level 3 di Jakarta, yang berarti aktivitas olahraga secara terbatas kini diizinkan, Budiman masih ragu untuk kembali bermain sepak bola. “Saya sangat rindu (bermain) sepak bola, tetapi saya pikir masih terlalu dini untuk berolahraga di luar ruangan,” tuturnya kepada Xinhua.
Dalam konferensi pers virtual di Jakarta pada Senin (30/8), pemerintah Indonesia mengumumkan perpanjangan penerapan aturan PPKM di Jawa dan Bali selama sepekan hingga 6 September mendatang. Presiden Joko Widodo berkata bahwa saat ini terdapat 25 kota di Jawa dan Bali yang masih menerapkan PPKM Level 4, dibandingkan 51 kota pada pekan lalu.
Di bawah kebijakan PPKM Level 3 terbaru, sejumlah fasilitas olahraga di ruang terbuka diizinkan untuk kembali dibuka dengan kapasitas 50 persen dan masker wajib dikenakan setiap saat, kecuali untuk aktivitas olahraga seperti renang.
Budiman beralih melakukan latihan menembak bola dan kecepatan pergerakan kaki bersama satu atau dua orang teman di halaman belakang rumahnya, tempat dia menaruh tiang gawang.
Mereka biasanya bermain di sejumlah lapangan sepak bola di Jakarta Selatan. Menurut Budiman, lapangan-lapangan itu kini sudah dibuka dan dapat disewa kembali.
Bagi Devin Buana, mahasiswa yang baru saja lulus dan bermukim di Jakarta, kali terakhir dia bermain sepak bola adalah pada Juni lalu. Beberapa anggota komunitas sepak bola yang diikutinya kedapatan positif tertular COVID-19 tak lama setelah komunitas itu terakhir bermain di bilangan Senayan, Jakarta Pusat.
Sebelum pandemi merebak, Buana biasanya bermain dua hingga tiga kali dalam sepekan.
Buana juga punya kekhawatiran yang sama dengan Budiman. Pandemi COVID-19 ini dapat menular dengan mudah dari kontak fisik terus-menerus dan bernapas secara berdekatan selama pertandingan sepak bola. Xaviera Naomi, seorang mahasiswi Indonesia di Amerika Serikat yang sedang pulang ke Jakarta, mulai bermain sepak bola dengan teman-teman semasa SMA di sebuah lapangan sepak bola mini di Jakarta Selatan pada Jumat (27/8).
“Kami mengenakan masker setiap saat dan bermain empat lawan empat. Akhir pekan lalu, total 12 pemain datang ke lokasi, dengan delapan di antaranya turun ke lapangan, sementara empat lainnya duduk di bangku cadangan,” papar Naomi.
Dia menambahkan suhu tubuh mereka diperiksa saat memasuki lapangan, dan kursi-kursi ditata mengikuti aturan jaga jarak sosial. Ke depan, Budiman mengatakan bahwa dirinya akan mulai kembali bermain sepak bola saat pemerintah berhasil memenuhi target vaksinasi 208,2 juta orang di seluruh Nusantara pada Januari 2022 mendatang. “Membangun kekebalan kelompok (herd immunity) merupakan satu-satunya solusi bagi dimulainya kembali kegiatan olahraga berkelompok,” imbuhnya. [Xinhua]