WASHINGTON – Makanan beku impor mungkin berperan dalam situasi darurat SARS-CoV-2 di China, demikian menurut sebuah penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh tim ilmuwan Inggris dan China dan diterbitkan di majalah Amerika Serikat (AS), Science.
Para peneliti meninjau virus corona terkait SARS dan membahas kemungkinan asal-usul hewan penyebab virus corona baru, mencapai kesimpulan bahwa “penularan dari hewan ke manusia yang terkait dengan hewan hidup yang terinfeksi adalah kemungkinan terbesar penyebab pandemi COVID-19,” menurut laporan studi bertajuk “Asal-usul hewan penyebab SARS-CoV-2”.
“Meski demikian, skala pasokan rantai dingin yang sangat besar … menunjukkan bahwa bangkai beku hewan yang rentan, baik untuk konsumsi manusia ataupun hewan, tidak boleh diabaikan karena mungkin berperan dalam situasi darurat SARS-CoV-2,” menurut laporan yang dipublikasikan pada akhir Agustus itu.
Laporan tersebut mencatat bahwa wabah virus demam babi Afrika, yang pada 2019 lalu mengakibatkan kelangkaan parah produk daging babi di China, meningkatkan kontak antara satwa liar dengan hewan ternak, karena China mengimpor daging-daging lain seperti produk unggas, daging sapi, dan ikan dari pasar internasional untuk menanggapi kekurangan tersebut.
“Peningkatan perdagangan hewan ternak dan satwa liar yang rentan dapat menyebabkan manusia lebih sering melakukan kontak dengan produk daging dan hewan yang terinfeksi patogen zoonosis, termasuk SARS-CoV,” seperti tertulis dalam laporan tersebut, merujuk kepada laporan pasien China yang melakukan kontak dengan makanan beku impor, dan SARS-CoV-2 “tampaknya teridentifikasi pada makanan beku, kemasan, dan permukaan tempat penyimpanan.”
Para ilmuwan juga menyerukan kerja sama antivirus internasional, mengatakan bahwa “umat manusia harus bekerja sama di luar perbatasan negara guna memperkuat pengawasan terhadap virus corona di tingkat interaksi manusia-hewan untuk mengurangi ancaman baik dari varian yang sudah mapan terbentuk maupun yang masih berkembang yang menghindari vaksin, serta menghentikan peristiwa limpahan di masa mendatang.” [Xinhua]