WASHINGTON – Penasihat badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (AS), Food and Drug Administration (FDA), pada Selasa (26/10) memberikan suara untuk mendukung pemberian izin penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech bagi anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.
Keputusan itu diambil usai pertemuan Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologis Terkait FDA yang berlangsung selama sehari penuh, untuk membahas apakah, berdasarkan seluruh bukti ilmiah yang tersedia, manfaat vaksin Pfizer-BioNTech lebih besar dibandingkan risikonya untuk digunakan oleh anak-anak usia 5-11 tahun.
Vaksin Pfizer-BioNTech akan diberikan kepada anak-anak di kelompok usia tersebut dalam seri dua dosis, dengan interval tiga pekan, menurut FDA.
Meski anak-anak jauh lebih kecil kemungkinannya dibandingkan orang dewasa untuk mengalami sakit parah atau meninggal akibat COVID-19, data yang disajikan kepada para penasihat FDA pada Selasa menunjukkan bahwa mereka memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk tertular dan menyebarkan penyakit tersebut.
Hasil dari uji klinis vaksin Pfizer-BioNTech menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman dan 90,7 persen efektif melawan gejala COVID-19 pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.
Efek samping yang paling umum setelah pemberian dosis kedua adalah rasa nyeri pada lokasi suntikan, kelelahan, dan sakit kepala.
Tidak ada efek samping serius yang terkait dengan vaksin tersebut, menurut FDA.
FDA akan mempertimbangkan otorisasi resmi vaksin tersebut berdasarkan rekomendasi dari para penasihatnya. Jika diizinkan, vaksin itu akan menjadi vaksin COVID-19 pertama untuk anak-anak usia 5-11 tahun.
Setelah FDA membuat otorisasinya, kelompok penasihat vaksin dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS akan menggelar pertemuan pada 2 hingga 3 November terkait rekomendasi penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak-anak di kelompok usia tersebut.
Pemerintahan Joe Biden mengatakan hingga 15 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech takaran anak-anak dapat segera dikirim ke pihak penyedia vaksinasi.
Sejumlah pejabat kesehatan memperkirakan penyuntikan dosis pertama dapat dimulai pada pekan pertama bulan November, menunggu persetujuan final dari FDA dan CDC.
Keputusan itu diambil saat negara tersebut mencatat penambahan hampir 118.000 kasus COVID-19 pada anak-anak dalam sepekan terakhir, menurut data terkini dari Akademi Pediatri Amerika (American Academy of Pediatrics/AAP).
Hampir 6,3 juta anak di AS teruji positif COVID-19 sejak pandemi mulai merebak. Lebih dari 1 juta kasus pada anak-anak dicatat selama enam pekan terakhir, menurut AAP.
Zhang Zuofeng, yang menjabat sebagai ketua di Departemen Epidemiologi di University of California, Los Angeles, mengatakan kepada Xinhua bahwa memvaksinasi anak-anak usia 5-11 tahun akan membantu menambah kekebalan pada populasi yang lebih luas dan membendung pandemi di negara itu.
“Memvaksinasi anak-anak usia 5-11 tahun tidak hanya akan melindungi kelompok populasi ini dengan lebih baik, tetapi juga mencegah penyebaran virus ke kelompok rentan lainnya,” kata Zhang.
Ini akan menjadi “langkah maju yang signifikan,” ungkapnya. [Xinhua]